KOMPAS.TV - Manusia selalu memiliki sidik jari yang sama dan tidak berubah. Sidik jari bisa menjadi cara terbaik untuk mengidentifikasi seseorang.
Uniknya, tiap orang memiliki sidik jari yang berbeda, bahkan kembar identik sekalipun.
Lalu, mengapa sidik jari tiap orang berbeda?
Sidik jari setiap orang berbeda sekalipun pada kembar identik karena terdapat gen yang mengatur sifat dan struktur tubuh seseorang.
Gen bisa menentukan warna kulit, bentuk hidung, warna mata, hingga sidik jari.
Melansir situs Ask Dr. Universe – Washington State University, dalam pembentukan sidik jari, gen hanya memberi desain dasar saja.
Dikutip dari Science ABC, sidik jari pada manusia muncul sekitar di minggu ke-10 kehamilan. Secara perlahan, garis samar di bagian jari tangan dan kaki mulai terlihat jelas saat usia kandungan mencapai enam bulan.
Selain itu, perbedaan sidik jari manusia juga disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti tekanan darah, nutrisi ibu, kadar oksigen, posisi janin dalam rahim, cairan ketuban, dan banyak lagi.
Itulah sebabnya manusia bisa mempunyai sidik jari yang berbeda sekalipun kembar identik.
Penyebab perbedaan lainnya ialah karena faktor gen serta pembentukan kulit manusia ketika berada di dalam rahim.
Sidik jari sendiri mulai dipelajari sejak abad ke-19, dan ilmu pembelajaran sidik jari disebut dengan dactyloscopy.
Meski berbeda pada tiap orang, ada pola tertentu yang diperlihatkan oleh cap jari. Pola ini dibagi menjadi 3, yaitu lingkaran (loop), lengkungan (arch), dan ulir (whorl).
Seiring bertambahnya usia, akan ada banyak bagian tubuh yang berubah. Namun, pola sidik jari akan tetap sama dan sah untuk dijadikan alat identifikasi identitas.
Baca Juga: Langsung Rebahan Sesudah Makan? Awas Bahaya Ini Mengintai
Grafis: Joshua Victor.
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.