Kompas TV nasional politik

Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor, Menkominfo: Tanya Kemenkes, Data Center Kominfo Aman

Kompas.tv - 3 September 2021, 15:52 WIB
sertifikat-vaksin-jokowi-bocor-menkominfo-tanya-kemenkes-data-center-kominfo-aman
Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat konferensi pers virtual tentang Pedoman Implementasi Pasal-Pasal Tertentu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Rabu (23/2/2021). (Sumber: Tangkapan layar Kemkominfo TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menkominfo Johnny G Plate enggan berkomentar banyak terkait bocornya nomor induk kependudukan dan sertifikat Presiden Jokowi di media sosial.

Menurutnya Johnny, tidak ada kebocoran data dari aplikasi Pedulilindungi.

Ia juga memastikan data center aplikasi PeduliLindungi di Keminfo aman. Terlebih aplikasi PeduliLindungi sudah dilakukan pembaruan dengan masuknya electronic health alert (e-HAC), PCare dan Silacak.

"Integrasi eHac ke aplikasi PeduliLindungi dan migrasi aplikasi PeduliLindungi, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan dan saat ini data PeduliLindungi di data center Kominfo aman," ujar Johnny saat dikonfirmasi, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga: NIK Presiden Jokowi Tersebar, Kemendagri: Memang Sudah Beredar

Johnny menilai pihak yang lebih mengerti tentang data PenuliLindungi adalah Kementerian Kesehatan.

Ia pun menyarankan agar dugaan kebocoran NIK serta sertifikat vaksin Jokowi ditanyak ke Kemenkes.

"Sebaiknya ditanyakan ke Kemenkes saja sebagai wali data," ujarnya.

Sebelumnya Nomor Induk Kependudukan (NIK) Presiden Jokowi beredar di media sosial.

Selain NIK, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, riwayat organisasi, riwayat penghargaan dan publikasi yang pernah dilakukan dan Presiden Jokowi juga terpampang dalam laman Info Pemilu KPU.

Baca Juga: NIK dan Sertifikat Vaksin Presiden Jokowi Bocor ke Medsos, Ini Respons Istana

Untuk sertifikat vaksin Presiden Jokowi yang beredar di media sosial tertera tanggal penyuntikan vaksin dosis kedua dilakukan pada 27 Januari 2021. 

Respons khusus

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyayangkan bocornya NIK serta sertifikat vaksin Presiden Jokowi di media sosial.

Fadjroel meminta agar pihak terkait dapat melakukan pencegahan dan melakukan langkah khusus agar peristiwa serupa tidak berulang. Termasuk juga melindungi data pribadi masyarakat.
 
"Menyayangkan kejadian beredarnya data pribadi tersebut. Berharap pihak terkait segera melakukan langkah khusus untuk mencegah kejadian serupa," ujar Fadjroel saat dikonfirmasi pada Jumat (2/9/2021). ujar Fadjroel, Jumat (3/9/2021).

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x