DOHA, KOMPAS.TV - Qatar mengatakan bahwa pihaknya dan Turki bekerja sama dengan kelompok Taliban untuk segera membuka kembali bandara Kabul, seperti dilansir France24, Kamis (2/9/2021).
Tutupnya Bandara Kabul sejak kepulangan pasukan Amerika Serikat (AS) dapat menimbulkan tantangan strategis dan kemanusiaan yang besar bagi Afghanistan beberapa waktu ke depan.
Sebuah jet dari Qatar menjadi pesawat asing pertama yang mendarat di ibu kota Afghanistan pada Rabu (1/9/2021) sejak hiruk pikuk evakuasi berakhir dengan kepergian pasukan AS.
Pemerintahan Qatar di Doha mengatakan, mereka sedang bekerja keras untuk segera memulai kembali operasional bandara Kabul.
"Kami tetap berharap bisa mengoperasikannya (Bandara Kabul) sesegera mungkin," kata Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, yang negaranya memiliki kontak dekat dengan Taliban yang menguasai Kabul pada 15 Agustus.
"Sangat penting ... bahwa Taliban menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan jalan yang aman dan kebebasan bergerak bagi rakyat Afghanistan," kata Sheikh Mohammed.
“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan kita akan mendengar kabar baik,” tambahnya.
Sheikh Mohammed mengatakan, diskusi tentang pembukaan kembali bandara juga melibatkan Turki, yang diharapkan dapat memberikan bantuan teknis.
Turki mengatakan pada Kamis, mereka sedang 'mengevaluasi' proposal dari Taliban dan pihak lainnya tentang upaya mengoperasikan kembali bandara Kabul. Dalam evaluasi itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, keamanan 'di dalam dan di luar' fasilitas tetap menjadi prioritas utama.
Seorang pejabat penerbangan sipil Afghanistan mengatakan kepada Al Jazeera, Kabul akan memulai operasi bandara internasional mereka 'segera'.
Baca Juga: Bertemu Taliban, Menlu Retno: Mereka Berkomitmen Bentuk Pemerintahan Inklusif
Sumber : France24/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.