Di penghujung 2017, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 591 kasus difteri di 20 provinsi di Indonesia. Sebanyak 32 di antaranya meninggal dunia. Penyebabnya, lebih dari 60 persen pasien difteri ternyata tak pernah vaksinasi. Selebihnya, pasien tidak mendapat imunisasi lengkap atau hidup di lingkungan yang kotor.
Awal gejala difteri ditandai dengan demam, lalu muncul selaput putih di tenggorokan. Bakteri difteri atau corynerium diphphteriae menghasilkan racun yang menyebar melalui aliran darah.
Gejala lanjutannya adalah sesak nafas. Jika tak segera diobati, racun difteri akan meracuni jantung dan menyebabkan detaknya berhenti alias mati.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.