Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Tembus 100 Juta Dosis

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan hingga 31 Agustus 2021, program vaksinasi di Indonesia telah menembus 100 juta dosis.

Nadia berharap hal itu dapat mempelancar program vaksinasi Covid-19 nasional menuju target kekebalan kelompok yang telah ditetapkan.

"Berita baik bahwa sesuai dengan peta jalan kita tanggal 31 Agustus kemarin kita mencapai 100 juta dosis vaksin Covid-19," kata Nadia dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kemenkes RI, Rabu (1/9/2021).

Nadia menjelaskan capaian tersebut merupakan kombinasi total vaksinasi dosis pertama, vaksinasi dosis kedua dan booster vaksin.

Dia mengatakaan total capaian vaksinasi dosis pertama adalah 63,49 juta dan total vaksinasi dosis kedua 36,05 juta. Sementara total vaksinasi ketiga 640.532 pada tenaga kesehatan.

"Tentunya kalau kita melihat tadi kami sampaikan untuk tenaga kesehatan dosis ketiga sudah mencapai 640.532 dan dosis pertama dan kedua sudah mencapai angka 100 persen," ujarnya. 

Sementara vaksinasi untuk petugas publik, Nadia menyebut saat ini untuk dosis pertama sudah melampaui target. Sedangkan untuk masyarakat umum vaksinasi sudah mencapai 31 juta dosis.

Baca Juga: MUI Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer dan AstraZeneca, Ini Alasannya

"Dan untuk remaja 2,6 juta, serta vaksinasi Gotong-Royong ada 810.000 dosis pertama yang telah disuntikkan," jelasnya. 

Meski demikian, Nadia menyampaikan yang kini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) program vaksinasi nasional adalah cakupan di kelompok lanjut usia (lansia) yang baru mencapai 5,3 juta dosis atau 24,5 persen dari sasaran 21,5 juta untuk mendapatkan dosis pertama.

Di samping itu, Nadia menuturkan bahwa laju suntikan vaksin saat ini telah meningkat 10 juta per hari pada Agustus.

Dia juga menyebut hingga kini sebanyak 144 juta vaksin telah didistribusikan kepada pemerintah daerah.

Nadia kemudian mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pilih-pilih terkait jenis vaksin Covid-19, mengingat pihaknya sudah memastikan keamanan, mutu, kualitas, serta efektifitasnya.

"Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia saat itu bagi kita," tegas Nadia. 

Baca Juga: Ganjar Sebut Proses Vaksinasi Covid-19 di Jateng Mandek karena Alokasi Vaksin yang Terlalu Detail