TAIPEI, KOMPAS.TV – Siswa-siswa di Taiwan kembali ke sekolah pada hari ini (1/9/2021) setelah mengikuti kelas online sejak pertengahan Mei lalu.
Kelas online diadakan setelah sekolah ditutup karena wabah Covid-19 di Taiwan. Sebagian besar orang tua di sekolah ini mengatakan bahwa mereka senang anak-anak mereka kembali ke sekolah. Salah satu orang tua mengatakan, interaksi langsung sesama manusia sangat penting untuk pembelajaran mereka.
“Anak-anak suka dengan komputer. Jadi mereka suka mengikuti kelas online karena ingin menggunakan komputer. Tapi mereka kurang berinteraksi dengan guru dan teman sekelas. Hanya ada pengajaran satu arah. Guru mengajar dan tidak bisa menjelaskan secara detail atau menjaga anak-anak secara individual,” ujar Kuo yang merupakan orang tua anak sekolah dasar di Taipei.
Baca Juga: China Ancam Serang Jepang dengan Bom Nuklir Jika Ikut Campur Membela Taiwan
Liao Cher-hao, Presiden asosiasi orang tua dari Sekolah Dasar Tianmu mengatakan sebuah survei menunjukkan bahwa kebanyakan orang tua ingin anak mereka kembali bersekolah melalui kelas online.
“Kembali ke sekolah untuk kelas fisik sangat bagus untuk pembelajaran anak. Kelas online memang penting, tetapi interaksi antara anak dan guru sangat membantu dalam proses pembelajaran. Jadi bisa dilihat bahwa orang tua sangat senang hari ini. Mereka semua ingin mengirim anaknya kembali ke sekolah secepatnya. Kami membuat survei dan hasil dari pengajaran kelas online tidak terlalu bagus," ujar Liao Cher-hao seperti dikutip dari The Associated Press.
Kasus Covid-19 di Taiwan sudah mulai terkendali. Bahkan pada 25 Agustus lalu, untuk pertama kalinya sejak wabah berlangsung, Taiwan melaporkan nol kasus yang menyebar di komunitas.
Baca Juga: Vietnam dan Taiwan Masing-Masing Akan Terima 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca dari Jepang
“Saya percaya semua orang senang dengan nol ini, tetapi itu tidak berarti bahwa Covid-19 benar-benar hilang di Taiwan. Jalan masih panjang, tetapi nol ini berarti epidemi relatif stabil,” kata kepala Pusat Komando Epidemi Pusat, Chen Shih-chung, seperti dikutip dari The Guardian.
Kemampuan pulau itu untuk mengendalikan pandemi adalah kisah sukses global. Penduduknya menjalani kehidupan yang normal untuk sebagian besar tahun 2020 dan awal 2021, meskipun dengan harus menutup perbatasan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.