JAKARTA, KOMPAS.TV- Peristiwa tragis pada 31 Agustus 1997 itu tak bakal dilupakan oleh masyarakat Inggris, terlebih keluarga kerajaan. Pada hari itu, malam hari, Puteri Diana isteri Pangeran Charles tewas dalam kecelakaan lalu lintas di terowongan Jembatan Pont d'Alma, yang melintasi Sungai Seine, Paris Prancis.
Dan yang mengejutkan, Diana tewas bersama dengan kekasihnya pengusaha Doddy Al Fayed setelah mereka makan malam di Imperial Suite di Hotel Ritz yang terkenal di Paris.
Namun tak lama mereka berada di sana, sebab pers yang terus membuntuti membuat mereka tak nyaman. Kehadiran Diana dan Doddy jelas berita besar bagi pers Inggris dan Eropa, sebab hal itu mengkonfirmas keretakan hubungan Diana dan Pangeran Charles dan memperkuat dugaan Diana punya kekasih baru.
Namun para pemburu foto, yang selalu menguntiti Diana yang kemudian dikenal dengan sebutan "Paparazzi", sudah bertindak terlalu jauh. Mereka tanpa kenal ampun membuntuti pasangan ini hingga mengejarnya ke terowongan Pont d'Alma.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Buka-bukaan, Pangeran Charles dan Pangeran William Sedih
Diana dan Doddy pun tancap gas. Sopir yang mengemudikan mobil limusin Mercedes S-280, Paul membawa Rees-Jones, benar-benar harus mengendalikan mobil berkecepatan tinggi di tengah jalanan yang sempit hingga akhirnya menabrak pilar ke-13 terowongan yang terkenal itu. Mobil ringsek, Diana dan kekasihnya tewas.
Dunia heboh. "Paparazzi" yang selalu rajin menjepret para selebritas itu mendapatkan hujatan masyarakat dunia, termasuk dari insan pers sendiri.
Baca Juga: Dinilai Melanggar Privasi, Pangeran Harry Tuntut Paparazzi yang Mengedarkan Foto Archie
Kabar kematian ini pun tak kalah ramai di Indonesia, termasuk nama "Paparazzi" yang disematkan kepada para pemburu foto yang selalu berkerumun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.