KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mengecam keras serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh ISIS-K di luar Bandara Kabul.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid bahkan menegaskan tak ada maaf untuk kelompok yang membunuh orang tak bersalah menggunakan nama Islam.
Mujahid pun menegaskan pihaknya mengutuk ledakan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul, Kamis (26/8/2021).
Insiden tersebut telah menewaskan sekitar 170 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Dituduh Eksekusi Mati Penyanyi Tradisional Afghanistan, Taliban akan Segera Investigasi
“Tak ada alasan untuk grup yang menggunakan nama Islam melakukan serangan atau membunuh orang dan membuat perang berkelanjutan,” ujarnya kepada India Today.
“Masyarakat Afghanistan sebagai sebuah bangsa, memiliki hak untuk hidup damai, dan kami akan bekerja keras untuk mewujudkannya,” tambah Zabihullahh.
Saat ditanya bagaimana pengebom bunuh diri ISIS-K berhasil menghindari pos pemeriksaan Taliban dan petugas patorli sehingga bisa mencapai area Bandara Kabul, Zabihullah mengatakan ini bukan kesalahan mereka.
Baca Juga: Taliban Pakistan Diduga Terlibat Baku Tembak di Perbatasan Afghanistan, Dua Tentara Pakistan Tewas
Menurutnya, pihak militer AS yang bertanggung jawab atas daerah di mana serangan itu terjadi.
“Kami sangat sensitif terhadap keamanan, tetapi Bandara Kabul menciptakan situasi yang tak biasa karena kurangnya kontrol terhadap kerumunan,” katanya.
“Area tempat ledakan tak berada di tempat kami, itu adalah Amerika, yang seharusnya bertugas menyiapkan keamanan di sana,” tambahnya.
Taliban sendiri sebelumnya mengungkapkan sebanyak 28 anggotanya tewas karena ledakan bom bunuh diri tersebut.
Sumber : India Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.