WASHINGTON, KOMPAS.TV - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) dilaporkan belum bisa menentukan asal usul Covid-19.
Teori kemunculan penyakit yang disebabkan oleh virus Corona tersebut pun terbagi.
Ada yang mengungkapkan bahwa asal usul Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium, tetapi ada juga mengungkapkan terbentuk secara alami.
Namun, pada laporan yang dikeluarkan oleh kantor yang mengawasi 18 agensi mata-mata negara itu secara menyakinkan menentukan bahwa penyakit itu tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.
Baca Juga: Tak Mau Jadi Kambing Hitam, China Minta WHO Selidiki Lab AS sebagai Asal Usul Virus Corona
Para ahli memperingatkan bahwa sudah kehabisan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti dari awal.
“Semua agensi menilai ada dua hipotesis yang mungkin. Paparan alami dari hewan yang terinfeksi dan laboratorium yang berhubungan dengan insiden itu,” bunyi pernyataan Kantor Direktorat Intelijen Nasional dikutip dari BBC.
Menurut laporan itu, beberapa agensi intelijen AS yang tak disebutkan namanya mengira Covid-19 muncul dari paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi atau virus nenek moyang yang dekat.
Tetapi mereka memiliki kepercayaan yang rendah pada kesimpulan ini.
Sedangkan satu badan intelijen mengembangkan keyakinan bahwa infeksi pertama kemungkinan disebabkan oleh insiden terkait laboratorium di Institut Virologi Wuhan.
Institut tersebut pada lebih dari satu dekade terakhir mempelajari virus Corona pada kelelawar.
Presiden AS, Joe Biden mengkritik China setelah laporan tersebut dipublikasikan.
Ia menyalahkan China karena tak kooperatif dengan investigasi tersebut.
Baca Juga: Taliban Umumkan Warga Afghanistan Berdokumen Sah di Masa Depan Boleh Lakukan Perjalanan Kemana Saja
“Infoermasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di China, namun sejak awal pejabat Pemerintah China telah bekerja untuk mencegaj penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global dari mengaksesnya,” tuturnya.
“Dunia layak mendapat jawaban, dan saya tak akan beristirahat sampai kita mendapatkannya,” tambah Biden.
Meski begitu, China dikabarkan menolak laporan tersebut.
Kementerian Luar Negeri China menyebut laporan itu sebagai anti-ilmu pengetahuan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.