ALGIERS, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra mengatakan hari Selasa negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko karena "tindakan bermusuhan" yang diterima Aljazair. Keputusan itu diambil setelah berbulan-bulan ketegangan memuncak antara kedua negara bertetangga di Afrika Utara itu, seperti dilansir France24, Rabu, (25/08/2021).
Kedua negara telah lama saling tuding satu sama lain mendukung gerakan oposisi lewat proksi. Maroko menuding Aljazair memberi dukungan untuk separatis di wilayah Sahara Barat yang disengketakan.
"Aljazair memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Kerajaan Maroko mulai hari ini," Lamamra mengumumkan saat konferensi pers hari Selasa. "Sejarah telah menunjukkan ... Maroko tidak pernah berhenti melakukan tindakan permusuhan terhadap Aljazair."
Dalam sebuah pernyataan Selasa malam, kementerian luar negeri Maroko mengatakan langkah Aljazair "sama sekali tidak dapat dibenarkan" tetapi "memang sudah diperkirakan mengingat eskalasi yang terlihat (dari Aljazair) dalam beberapa pekan terakhir".
Baca Juga: Sudah 65 Orang Tewas Dalam Kebakaran Hutan Dahsyat di Aljazair
Rabat, ibukota Maroko, menambahkan keputusan memutuskan hubungan diplomatik didasarkan pada "dalih yang salah, bahkan tidak masuk akal".
Perpecahan itu menyusul tinjauan hubungan bilateral yang diumumkan oleh Aljazair pekan lalu karena menuduh tetangganya itu terlibat dalam kebakaran hutan mematikan yang melanda bagian utara negara itu.
Lamamra menuduh para pemimpin Maroko "bertanggung jawab atas krisis yang berulang" dan perilaku yang "menyebabkan konflik, dan bukannya integrasi" di Afrika Utara.
Akhir bulan lalu, Raja Maroko Muhammad VI menyesalkan ketegangan antara kedua negara, dan mengundang Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune "untuk membuat kebijaksanaan menang", dan "bekerja bersama untuk pengembangan hubungan" antara kedua negara.
Puluhan ribu hektar hutan di Aljazair terbakar pada 9 Agustus di tengah gelombang panas yang terik. Sedikitnya 90 orang, termasuk lebih dari 30 tentara, dilaporkan tewas. Kejadian itu memicu ketegangan dengan Maroko.
Para pengkritik mengatakan pihak berwenang Aljazair gagal bersiap mengantisipasi kebakaran. Tebboune menyatakan sebagian besar kebakaran dipicu oleh para "kriminal".
Pihak berwenang Aljazair menyalahkan gerakan kemerdekaan di wilayah Kabylie yang sebagian besar penduduknya dari suku Berber yang membentang di sepanjang pantai Mediterania di timur ibu kota.
Aljir menuduh Rabat mendukung separatis tersebut.
"Provokasi Maroko mencapai klimaksnya ketika seorang delegasi Maroko untuk PBB menuntut kemerdekaan rakyat wilayah Kabylie," kata Lamamra, Selasa.
Bulan lalu, Aljazair memanggil duta besarnya Maroko untuk konsultasi setelah utusan Maroko untuk PBB, Omar Hilale, menyatakan dukungan untuk penentuan nasib sendiri di wilayah itu.
Pada saat itu, kementerian luar negeri Aljazair mengatakan Maroko dengan demikian "secara terbuka dan secara eksplisit mendukung apa yang disebut sebagai hak untuk menentukan nasib sendiri rakyat Kabylie".
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.