LUSAKA, KOMPAS.TV - Negara Zambia di Afrika hari ini memiliki presiden baru. Setelah enam kali mencoba menjadi presiden melalui Pemilu, Hakainde Hichilema akhirnya memenangkan pemilu Zambia dan diambil sumpahnya pada hari Selasa sebagai presiden Zambia.
Hakainde adalah seorang taipan bisnis yang menggambarkan dirinya sebagai "anak gembala sapi" biasa, seperti dilansir France24, Selasa, (24/08/2021)
Pada pemilu 12 Agustus kemarin, Hakainde mengumpulkan hampir satu juta suara lebih banyak dari pendahulunya dan saingan lamanya, Edgar Lungu. Pada dua pemilu sebelumnya, Hakainde dua kali kalah tipis.
Yang terakhir adalah pada pemilihan 2016, di mana Lungu meraih kemenangan dengan selisih hanya 100.000 suara lebih.
Kali ini, pemimpin oposisi berusia 59 tahun itu mengungkapkan ketidakpuasan yang meluas terhadap pengelolaan ekonomi Zambia oleh Lungu dan apa yang disebutnya sebagai "rezim brutal."
Hichilema tidak asing dengan kontroversi di negara Afrika selatan yang kaya tembaga, setelah berkali-kali berbenturan dengan pihak berwenang. Hakainde mengungkap, dirinya 15 kali ditangkap sejak terjun ke dunia politik.
Setelah pemilihan 2016, ia menghadapi tuduhan makar karena diduga gagal menepikan kendaraan untuk memberi jalan kepada iring-iringan presiden.
Dia menghabiskan empat bulan di penjara dengan keamanan maksimum sebelum dakwaan dijatuhkan, dan kini menjanjikan "demokrasi yang lebih baik" di bawah pemerintahannya.
"Kami tidak akan menangkap mereka yang menangkap kami, karena dengan demikian kami tidak ada bedanya dengan mereka," kata Hichilema, yang dikenal sebagai "HH", dalam pidato pertamanya kepada rakyat Zambia sebagai pemenang pemilu.
Sebagai presiden, ia mewarisi ekonomi yang ruwet setelah pendahulunya dianggap terlalu memboroskan anggaran negara di mana lebih dari separuh penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan bahkan sebelum pandemi Covid-19.
Tahun lalu, Zambia menjadi negara Afrika pertama yang gagal membayar utangnya di era virus corona.
Baca Juga: Tuntut Pembayaran Gaji Ketika Siaran Langsung, Presenter TV di Zambia Malah Dipecat
"Kami memiliki tugas besar ke depan untuk menghidupkan kembali ekonomi kami dan memenuhi harapan Anda," kata Hichilema dalam pidato yang sama.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.