JAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus dan prakiraan curah hujan probabilistik diprediksi terjadi pada bulan September hingga November.
Dampaknya, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor berpotensi akan mengalami kenaikan angka kejadian.
Menghadapi hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito menggelar kesiapan peralatan pendukung penanggulangan bencana dalam mengantisipasi puncak kemarau dan awal musim hujan tahun 2021.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem Musim Kemarau, BNPB Siapkan Mobil Komunikasi Satelit
"Saya tiba hari ini untuk melakukan gelar kesiapan peralatan pendukung penanggulangan bencana yang kita miliki, sekaligus untuk meningkatkan kemampuan personel kita," ujar Ganip dikutip dari laman resmi BNPB di Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Dalam kunjungannya itu, ia menyampaikan bahwa selain fungsi dan manfaat dari peralatan pendukung yang harus berjalan optimal, sumber daya dalam mengoperasikan peralatan juga harus ada.
"Saya memastikan kondisi peralatan dan kendaraan ini masih berfungsi optimal, selain itu sumber dayanya juga harus ada yang mampu mengoperasikan dengan baik," ujarnya.
Tidak hanya itu, Ganip juga melakukan pengecekan beberapa perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) antara lain Mobil Komunikasi Satelit (Komob), Fly Away, ACU 1000, Radio Codan, eLTE Rapid System dan Drone.
Baca Juga: Relawan Ambulance Untuk Pemakaman Covid di Malang Curhat Ke Kepala BNPB
Fungsi dari teknologi itu, dijelaskan, antara lain untuk menyediakan koneksi internet, radio komunikasi, dan interkoneksi perangkat komunikasi.
Beberapa teknologi itu sudah tersebar ke daerah, salah satunya Mobil Komunikasi Satelit. Mobil tersebut sudah tersedia di seluruh 34 BPBD tingkat provinsi di Indonesia.
Ia berharap, kegiatan gelar kesiapan peralatan penanggulangan bencana ini diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.