JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu menyatakan telah terjadi kemunduran demokrasi di Indonesia. Bahkan, demokrasi di negeri ini sudah keluar dari fitrahnya.
“Hari-hari ini kita menyaksikan bahwa demokrasi kita mengalami kemunduran dan keluar dari fitrahnya,” kata Ahmad Syaikhu dalam video yang diterima KompasTV, Sabtu (21/8/2021).
Sebelumnya, Syaikhu juga mengkritik demokrasi di Indonesia saat pidato kebangsaan Ketua Umum Partai Politik memperingati 50 tahun CSIS di Indonesia, Jumat (20/8/2021) kemarin.
Baca Juga: PKS Khawatir Amandemen UUD 1945 Melebar ke Pembahasan Masa Jabatan Presiden
Ahmad Syaikhu menjelaskan alasan menyebut demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran. Setelah rezim Orde Baru berakhir, era reformasi dimulai. Namun sampai saat ini demokrasi tak berjalan sesuai harapan.
“Setelah lebih dari dua dekade pasca-reformasi, Indonesia belum mampu melakukan konsolidasi demokrasi,” katanya.
Baca Juga: Refleksi HUT RI ke-76, PKS: Pemimpin Kita Krisis Keteladanan
Dia menuturkan, era reformasi telah berjalan 23 tahun. Sejak itu Indonesia telah melaksanakan lima kali pemilihan umum. Selain itu sudah terjadi empat kali pemilihan presiden.
Namun ternyata belum juga menghaslkan demokrasi yang matang. Demokrasi di Indonesia, disebutkan Syaikhu masih merupakan demokrasi yang prosedural dan belum benar-benar mencapai demokrasi substansial.
Baca Juga: PKS Tak Yakin Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5 Persen
“Indonesia masih terjebak kepada demokrasi prosedural, tetapi belum naik kelas menjadi demokrasi substansial," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.