KABUL, KOMPAS.TV - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan bahwa Taliban melakukan pencarian bagi orang-orang yang bekerja untuk Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Taliban melakukan pencarian itu dari rumah ke rumah untuk menemukan orang-orang tersebut.
Peringatan itu berdasarkan laporan rahasia oleh konsultan penilaian ancaman PBB (RHIPTO).
Laporan itu mengatakan Taliban memiliki daftar prioritas dari individu yang ingin ditangkap.
Baca Juga: Taliban Bakar Taman Bermain Setelah Viral Rekaman Pejuangnya Bermain Bom-bom Car dan Komidi Putar
“Ada sejumlah besar dari individu yang saat ini menjadi target Taliban dan ancamannya sangat jelas,” ujar Kepala RHIPTO, Christian Nelleman kepada BBC.
“Ditulis, jika mereka tak menyerahkan diri, Taliban akan menangkap, mengadili, menginterogasi dan menghukum anggota keluarga dari individu tersebut,” tambahnya.
Ia pun memperingatkan bahwa siapa pun yang menjadi target Taliban berada dalam bahaya besar.
Nelleman pun mengungkapkan kemungkinan adanya eksekusi massal.
Taliban berhasil menduduki Kabul, Minggu (15/8/2021), setelah mengambil alih sebagaian besar wilayah Afghanistan.
Taliban kembali berada dalam kekuasan setelah selama 20 tahun berada dalam tekanan invasi militer Amerika Serikat (AS).
Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan menimbulkan ketakutan yang besar.
Baca Juga: Terperangkap saat Taliban Kuasai Kabul, Mahasiswa Inggris Mengaku Tak Kapok
Apalagi, saat berkuasa dari 1996 hingga 2001, Taliban kerap memperlihatkan kekuasaannya lewat kekerasan, termasuk eksekusi publik dan pelarangan perempuan untuk bekerja.
Namun, Taliban menegaskan kali ini mereka berusaha untuk lebih moderat, dengan memperbolehkan perempuan bersekolah dan bekerja.
Mereka juga berjanji tak memaksakan perempuan menggunakan burqa, namun tetap mewajibkan penggunaan hijab.
Meski begitu, masih banyak yang tak percaya dengan janji perubahan Taliban dan memilih melarikan diri dari negara tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.