Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Kembali Berkuasa di Afghanistan, Rusia, China dan Iran Ungkap Keinginan Bekerja Sama

Kompas.tv - 19 Agustus 2021, 16:54 WIB
taliban-kembali-berkuasa-di-afghanistan-rusia-china-dan-iran-ungkap-keinginan-bekerja-sama
Jajaran komandan kelompok Taliban beserta pengawal tampak di ruang kerja presiden Afghanistan. Kelompok Taliban telah sepenuhnya menguasai Kabul, ibukota Afghanistan, hari Minggu, 15 Agustus 2021. (Sumber: AP Photo/Zabi Karimi)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KABUL, KOMPAS.TV - Rusia, China dan Iran mengungkapkan keinginan mereka bekerja sama dengan Taliban yang telah kembali merebut kekuasaan di Afghanistan.

Duta Besar Rusia untuk Afghanistan, Dmitry Zhirnov, dikabarkan telah bertemu dengan pihak Taliban, Selasa (17/8/2021) di Kabul.

Pertemuan itu dilakukan guna membahas keamanan dari Kedutaan Besar.

Pada pembicaraan itu Zhirnov memuji Taliban yang dia sebut sebagai kelompok yang telah melakukan pendudukan Kabul dengan cara yang bertanggung jawab dan beradab.

Baca Juga: Tragedi Peralatan Tempur Baru Taliban yang Canggih dan Gratis Tapi Bikin Malu Amerika Serikat

“Mereka ingin lebih yakin bahwa tak akan ada provokasi, untuk menghindari penembakan,” ujar Zhirnov pada wawancara dengan Rossiya-24 dikutip dari Newsweek.

“Praktis saat ini semua orang menguasai senjata, termasuk remaja. Mereka terlihat sepertinya takut sesuatu terjadi bukan karena kesalahan mereka, hal itu dapat membayangi mereka sebagai penguasa pada situasi saat ini,” ucapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, Beijing berusaha lebih terbuka, ketika terjadi dinamika yang baru.

“China telah mempertahankan kontak dan komunikasi dengan Taliban Afghanistan dengan dasar menghormati kedaulatan Afghanistan dan keinginan semua faksi di negara itu, serta memainkan peran membangun untuk mempromosikan penyelesaian masalah konflik Afghanistan,” ujarnya.

Hua juga mengingatkan kepada Taliban untuk memenuhi komitmennya melepaskan hubungan dan secara aktif memerangi penyebaran kelompok militan transnasional.

Baca Juga: Begitu Cepat, Jenderal AS Tak Menduga Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban Hanya dalam 11 Hari

Salah satunya adalah Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang merupakan organisasi pemberontak Uighur, yang saat ini membuat China menjadi sorotan karena tekanan mereka terhadap suku suku tersebut di Xinjiang.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengungkapkan kekhawatirannya atas potensi kerusuhan yang Meletus di Afghanistan sejak Taliban menguasai sebagian besar negara itu.

“Republik Islam Iran berharap kehidupan, properti dan kehormatan setiap individual, khususnya penduduk di Afghanistan tetap terlindungi dari berbagai agresi,” katanya.

Iran juga meminta imunitas bagi diplomatnya yang masih berada di sana, dan saat ini masih membuka kedutaan besar di Hera dan Kabul.




Sumber : Newsweek




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x