POSO, KOMPAS.TV - Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso melakukan patroli udara memantau pergerakan dan mencari enam orang sisa kelompok teroris di Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya.
Seperti dilansir dari Antara pada Kamis (19/8/2021), pencarian dilakukan di areal pegunungan yang menghubungkan Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong.
Kapolda menjelaskan, pencarian melalui jalur darat sangat sulit dijangkau karena lokasi tersebut terdapat banyak jurang dan sejumlah sungai.
"Hal inilah yang masih menjadi salah satu kendala satgas dalam menumpas DPO tersebut," kata Kapolda.
Kendati demikian, lanjut Abdul Rakhman, kondisi yang ada tersebut tidak menghalangi satgas yang merupakan gabungan TNI dan Polri untuk menumpas kelompok teroris yang masih ada di daerah tersebut dengan akan terus melalukan penyisiran, baik dari udara maupun darat.
Baca juga: Tiga Jenderal Pimpin Langsung Pengejaran 6 DPO Teroris MIT Poso
"Kekuatan mereka tinggal enam orang. Mudah-mudahan mohon doanya, momentum Indonesia Merdeka, dapat segera didapat (ditangkap). Saya mengimbau agar mereka segera menyerahkan diri, kalau tidak kami akan melakukan penindakan hukum terukur," tegas jenderal polisi bintang dua tersebut.
Menurutnya, selain kondisi medan, masih banyaknya simpatisan juga menjadi kendala menumpas kelompok teroris tersebut.
"Negara tidak boleh kalah dari terorisme," katanya lagi.
Sementara data Satgas Madago Raya mengungkapkan kekuatan DPO teroris Poso kini tersisa enam orang yang diduga masih dipimpin oleh Ali Ahmad Alias Ali Kalora.
Baca juga: Ini Identitas 3 DPO Teroris Kelompok MIT Poso yang Tewas Juli Lalu
Lima anggotanya terdiri dari Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Jaka Ramadan, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suharhin alias Hasan Pranata.
Selain itu, Tim Satgas Madago Raya juga telah memasang keenam foto DPO teroris Poso tersebut melalui baliho di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.