Kompas TV olahraga kompas sport

Trauma Kapten Timnas Sepak Bola Afghanistan ketika Taliban Berkuasa

Kompas.tv - 19 Agustus 2021, 00:42 WIB
trauma-kapten-timnas-sepak-bola-afghanistan-ketika-taliban-berkuasa
Kapten timnas sepak bola Afghanistan, Zohib Islam Amiri mengaku mempunyai trauma ketika Taliban dulu berkuasa di negaranya. (Sumber: Twitter Afghanistan Football)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Zohib Islam Amiri telah melihat banyak hal dalam hidupnya, baik sebagai kapten tim nasional sepak bola Afghanistan maupun sebagai seorang anak yang menyaksikan kengerian pemberontakan Taliban yang kini kembali meneror tanah airnya. 

Amiri yang sekarang tinggal di Kanada bersama keluarganya mengaku khawatir dan sedih seperti semua orang saat Taliban kembali. 

Trauma masa kecil pria berusia 31 tahun itu masih bergema dalam suaranya dan keheningan panjang di antara setiap kalimat yang membuka realitas kehidupan di bawah pemerintahan Taliban.

Kepada mathrubumi.com, Amiri membahas keadaan Kabul saat ini, kemunculan kembali Taliban dan masa depan yang tidak pasti dari tanah airnya.

Ia pun cukup terkejut dan kaget dengan betapa cepatnya Taliban berhasil kembali berkuasa.

"Benar-benar mengejutkan. Tidak pernah terpikir saya akan melihat momen ini sekali lagi dalam hidup saya," kata Amiri. 

Baca Juga: Usai Menguasi Kabul, Beredar Video Tentara Taliban Olahraga di Ruang Gym Istana Presiden

"Cukup mengejutkan menyaksikan negara saya mengalami masa sulit seperti itu. Saya tidak pernah berpikir bahwa Taliban akan kembali berkuasa," tambahnya dengan suara yang pecah. 

Pesepakbola yang masih menjaga hubungan dekat dengan negara asalnya itu sangat menyadari situasi apa yang sedang terjadi di Kabul. 

Namun, tidak mudah baginya untuk membahas lebih lanjut tentang topik sensitif yang mencakup organisasi seperti Taliban.

Saat masa kecilnya di Afghanistan, Amiri tumbuh bermain sepak bola dengan menggunakan bola buatan sendiri dan berkeliaran di jalanan Kabul bersama dengan teman-temannya.

Selama pemerintahan Taliban, ia sering menyaksikan eksekusi di stadion nasional, tempat ia biasa bermain sepak bola. 




Sumber : mathrubumi.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x