WASHINGTON, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan ancaman serius kepada Taliban apabila kelompok yang kini menguasai Afghanistan mengganggu evakuasi warga AS di bandara Kabul.
"Kami akan membela rakyat kami dengan kekuatan yang menghancurkan jika diperlukan," ancam Biden kepada Taliban.
Dilansir dari AFP, Selasa (17/8/2021) ribuan warga AS diketahui sedang dalam proses evakuasi di Bandara Kabul.
Mereka antara lain diplomat AS serta warga Afghanistan yang selama 20 tahun terakhir menjadi penerjemah bagi tentara AS.
Dalam pidato di Gedung Putih, Biden mengingatkan agar Taliban tak melancarkan serangan saat proses evakuasi itu.
Biden memperingatkan bahwa respons tegas akan diberikan jika Taliban melancarkan serangan terhadap kepentingan AS dengan serangan yang 'cepat dan kuat'.
Diketahui sebelumnya, AS telah menerjunkan ribuan tentaranya ke bandara Kabul untuk mengamankan proses evakuasi tersebut. Namun ternyata, situasi kacau lantaran bandara Kabul dipenuhi ribuan warga Afghanistan berkumpul di sana.
Baca Juga: Taliban Berkuasa, Biden Bela Diri Sindir Presiden Afghanistan Kabur
Bahkan, ribuan warga tersebut berupaya menaiki pesawat agar bisa meninggalkan negara yang telah dikuasai oleh Taliban.
Tak hanya memberi ancaman terhadap proses evakuasi, Biden dalam pidatonya juga mengomentari kekacauan yang terjadi di Afghanistan.
Bahkan Biden menyatakan dirinya tidak menyesali keputusan untuk menarik tentara AS dari negara yang beribu kota Kabul tersebut.
"Saya berdiri tegak di belakang keputusan saya. Setelah 20 tahun, saya telah belajar dengan cara yang sulit bahwa tidak akan pernah ada waktu yang baik untuk menarik pasukan AS. Itu sebabnya kita masih ada di sana," kata Biden.
Kendati demikian, Biden justru menyalahkan para pemimpin politik dan militer Afghanistan yang melarikan diri dan enggan bertempur melawan Taliban.
"Kebenarannya adalah: Ini terjadi lebih cepat dari yang kami antisipasi. Jadi apa yang terjadi? Pemimpin politik Afghanistan menyerah dan kabur dari negaranya. Militer Afghanistan menyerah, terkadang tanpa berusaha melawan," sebutnya.
Baca Juga: Pemerintahan Joe Biden Kaget Afghanistan Jatuh Begitu Cepat ke Tangan Taliban, Akui Ada Miskalkulasi
Padahal, melalui penarikan tentara AS, Biden berharap Afghanistan dapat menentukan masa depan sendiri. Pasalnya, AS tidak bisa memberikan keinginan bagi masa depan itu.
"Kita memberikan mereka setiap kesempatan untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Kita tidak bisa memberikan mereka keinginan untuk berjuang bagi masa depan itu," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV/AFP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.