BOYOLALI, KOMPAS.TV - Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah mengungkapkan sebanyak 7.000 anak jadi yatim piatu akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, Selasa (17/08/2021).
Jumlah tersebut masih akan terus bertambah mengingat angka itu merupakan data sementara yang tercatat hingga Senin (16/08/2021) sore oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Kemarin kita sudah mulai mendata. Sampai kemarin sore sudah 7.000-an anak yatim piatu di Jateng," jelas Ganjar dikutip dari Kompas.com.
Ganjar menyatakan akan segera mempersiapkan program bantuan untuk anak-anak yatim piatu.
Baca Juga: DP3AK Mencatat 5.733 Anak di Jawa Timur Jadi Yatim Piatu, Apa Penyebabnya?
Program ini mencakup untuk kabupaten di Jawa Tengah, tak hanya di provinsi saja.
Salah satu usulan dari Pemprov Jateng yakni Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng didorong untuk menjadi orangtua asuh bagi anak-anak korban Covid-19.
"Kita akan dorong usulan dari kawan-kawan ASN. Setiap ASN, beberapa sudah mengusulkan menjadi orangtua asuh. Itu menurut saya keren. Penuh dengan kesadaran," lanjutnya.
Pemrov Jateng juga mengusulkan memberikan anggaran kebutuhan anak yatim piatu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari samapi mereka melanjutkan citanya-citanya.
Baca Juga: HUT ke-76 RI, Luhut Ajak Masyarakat Berjuang Merdeka dari Pandemi Covid-19
"Pasti mereka butuh backup untuk hidup sehari-hari. Apalagi mohon maaf kepada mereka yang tidak mampu," terang Ganjar.
Selain itu Baznas Jateng juga memberikan usulan agar anak yatim di bawa ke pondok pesantren dan semua kebutuhan akan ditanggung.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.