JAKARTA, KOMPAS.TV – Sejumlah peralatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dipersiapkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di musim kemarau 2021.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan persiapan ini untuk mencegah kendala yang terjadi di lapangan. Semisal terputusnya jaringan komunikasi informasi bencana di lokasi.
“Teknologi Informasi dan Komunikasi ini diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana. Salah satunya untuk mengirimkan data dan situasi riil di lapangan,” ujar Abdul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/8/2021).
Baca Juga: Pola Curah Hujan Berubah dan Kemarau Lebih Panjang, Ini Penjelasannya
Abdul menambahkan, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus ini.
Dampaknya, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan akan mengalami kenaikan angka kejadian.
Untuk itu jugalah peralatan teknologi komunikasi menjadi hal krusial pada saat situasi tanggap darurat.
Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan melatih kesiapan sumber daya manusia atau personil yang akan bertugas mengoperasikan peralatan TIK tersebut dalam misi penanggulangan bencana.
Baca Juga: BMKG Minta 27 Provinsi Waspada Hujan Lebat Efek Cuaca Ekstrem Selama Sepekan, Ini Daftar Wilayahnya
“Teknologi komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam penyampaian informasi bencana,” ujarnya.
Sejumlah peralatan komunikasi yang disiapkan, antara lain, mobil komunikasi satelit (Komob), Fly Away, ACU 1000, Radio Codan, dan eLTE Rapid System.
Abdul menjelaskan, fungsi dari teknologi tersebut untuk menyediakan koneksi internet, radio komunikasi, dan interkoneksi perangkat komunikasi.
Baca Juga: Bulan Agustus, BMKG Minta Warga Yogyakarta Lakukan Persiapan Ini: Mulai Puncak Kemarau
Beberapa teknologi tersebut sudah tersebar ke daerah, salah satunya mobil komunikasi satelit.
“Mobil tersebut sudah tersedia di seluruh 34 BPBD tingkat provinsi di Indonesia,” ujar Abdul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.