Bob Dylan Digugat Atas Dugaan Pelecehan Seksual Gadis 12 Tahun di Masa Lalu

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyanyi dan penulis lagu legendaris asal Amerika Serikat, Bob Dylan, telah digugat ke pengadilan atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap gadis 12 tahun pada tahun 1965.

Hal itu terlampir pada dokumen pengadilan Mahkamah Agung Manhattan yang diajukan oleh JC, Jumat (13/8/2021).

"Bob Dylan berteman dan menjalin hubungan emosional dengan penggugat selama periode enam minggu antara April dan Mei 1965," bunyi dokumen itu dikutip dari Page Six.

Perempuan berinisial JC yang saat ini berusia 68 tahun itu mengaku Bob Dylan memberi obat-obatan dan alkohol sebelum melecehkannya di Hotel Chelsea tahun 1965.

Baca Juga: James Spears Bersedia Mundur Sebagai Konservator Britney Spears, Tapi dengan Syarat Ini

Dalam dokumen tersebut pelantun "Mr Tambourine Man" itu diduga menggunakan popularitasnya untuk mengendalikan JC.

Diduga korban menuntut Dylan karena telah melakukan kekerasan saat itu hingga membuatnya terluka secara emosional dan harus melakukan perawatan medis hingga kini.

"Dia memberikan banyak informasi terperinci mengenai waktu yang dipermasalahkan yang tidak meninggalkan keraguan bahwa dia bersamanya di apartemen selama waktu yang bersangkutan,” kata Pengacara JC, Daniel Isaacs.

Isaacs mengatakan saat ini kliennya tidak memiliki rencana untuk tampil di muka umum dan menolak menjawab pertanyaan mengapa kliennya mengajukan gugatan setelah bertahun-tahun kemudian.

Pengacara JC juga menyebut bahwa proses verifikasi yang detail bisa didapatkan melalui penelitian.

Baca Juga: Kabar Terkini Ardi Bakrie Usai Kecelakaan Saat Kick Boxing, Sempat Dikunjungi BNN

JC menggugat Dylan di bawah Undang-Undang Korban Anak New York yang disahkan tahun 2019. Peraturan ini memungkinkan korban pelecehan seksual masa kanak-kanak untuk mengajukan gugatan terhadap penyerang terlepas dari berapa lama klaim itu terjadi. 

Sementara itu, pihak Bob Dylan membantah dengan keras tuduhan yang dilayangkan oleh JC.

"Klaim berusia 56 tahun itu tidak benar dan akan dipertahankan dengan keras," kata juru bicara Dylan kepada Billboard.