ISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Minggu (15/08/2021) mengatakan Turki akan mengerahkan segala upaya demi menghadirkan stabilitas di Afghanistan.
"Turki akan terus melakukan segala upaya untuk membantu membawa stabilitas di Afghanistan dan kawasan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah upacara angkatan laut di Istanbul yang juga dihadiri oleh Presiden Pakistan Arif Alvi, seperti dilansir Xinhua, Senin, (16/08/2021).
Erdogan janji akan meningkatkan kerja sama dengan Pakistan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa instabilitas dapat memicu gelombang baru migrasi dari Afghanistan.
Kedua presiden menghadiri peluncuran korvet pertama yang dibangun oleh Turki untuk Pakistan.
Usai upacara tersebut, kedua pemimpin menggelar sebuah pertemuan dan membahas hubungan bilateral serta situasi terbaru di Afghanistan ketika militan Taliban memasuki Kabul pada Minggu, menurut laporan pers.
Baca Juga: China Nyatakan Siap Kerja Sama dan Bersahabat dengan Pemerintah Taliban Afghanistan
Sebelumnya, juru bicara pemerintah China hari Senin (16/08/2021) di Beijing mengatakan China siap memperdalam hubungan "yang bersahabat dan kooperatif" dengan Afghanistan. Hal ini setelah Taliban menguasai negara itu menyusul jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (15/08/2021).
Beijing mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taliban selama penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang membuat Taliban mampu menguasai ibu kota di Kabul pada Minggu (15/08/2021).
Baca Juga: China Nyatakan Siap Kerja Sama dan Bersahabat dengan Pemerintah Taliban Afghanistan
China berbagi perbatasan sepanjang 76 kilometer dengan Afghanistan, dengan kondisi alam yang keras di sepanjang perbatasan.
Beijing telah lama khawatir Afghanistan bisa menjadi pijakan bagi separatis minoritas Uighur di wilayah perbatasan sensitif provinsi Xinjiang.
Tetapi delegasi tingkat tinggi Taliban bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Tianjin akhir Juli lalu dan menjanjikan Afghanistan tidak akan digunakan sebagai basis bagi militan mana pun, termasuk separatis minoritas Uighur.
Sebagai gantinya, China menawarkan dukungan ekonomi dan investasi untuk rekonstruksi Afghanistan.
Sumber : Kompas TV/Xinhua/Radio France International
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.