Kompas TV nasional update corona

Presiden Joko Widodo Minta Harga Tes PCR Diturunkan

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 17:29 WIB
Penulis : Luthfan

KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Kesehatan agar harga tes PCR diturunkan.

Selain itu, presiden juga meminta agar hasil tes PCR dipercepat. Menurut presiden dengan diturunkannya harga PCR diharapkan akan memperbanyak jumlah testing.

Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan harga tes PCR. Presiden meminta agar harga tes PCR di kisaran 450-550 ribu rupiah.

Menurut Presiden Jokowi, memperbanyak testing atau pemeriksaan merupakan salah satu cara dalam menangani pandemi covid-19. 

Untuk itu, dengan diturunkannya harga tes PCR diharapkan dapat memperbanyak jumlah testing.

Selain harga testing, Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR dapat dipercepat maksimal 1x24 jam.

Baca Juga: Selain Minta Harga PCR Turun, Presiden Juga Minta Hasil Tes Dipercepat

Presiden Jokowi mengatakan dalam menangani pandemi covid-19 dibutuhkan kecepatan.

Komisi IX DPR RI merespons baik keputusan pemerintah untuk menurunkan harga test PCR.

Menurut DPR dengan harga PCR yang turun proses testing akan terlaksana semakin masif.

Penurunan harga PCR dinilai penting oleh DPR, karena untuk mempercepat testing kasus aktif di Indonesia, serta memperbaiki proses tracing demi penanganan covid-19 yang lebih baik.

Baca Juga: Bahan Baku Impor Jadi Penyebab PCR di Indonesia Lebih Mahal

Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena harga PCR yang ditetapkan presiden, seharusnya bisa lebih murah lagi, yaitu berkisar di angka 300 ribu rupiah.

Kementerian Kesehatan merespons permintaan Presiden Joko Widodo terkait penurunan harga tes PCR. Pihaknya tengah mengkaji batas atas harga tes PCR.

Seperti yang kami kutip dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan ''Sesuai arahahan presiden, kami akan mengkaji batas atas harga pemeriksaan PCR, kami konsultasikan dengan berbagai pihak, termasuk penyedia, distributor, laboratorium swasta dan juga BPKP." tutur Nadia.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x