JAKARTA, KOMPAS.TV - Walaupun di era pandemi, kecepatan kerja dalam pelayanan peradilan juga tidak bisa ditunda, bahkan harus dipercepat.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Sidang Tahun MPR Tahun 2021, Senin (16/8/2021).
Jokowi melaporkan bahwa proses administrasi dan persidangan perkara di Mahkamah Agung secara elektronik telah mampu mempercepat penanganan perkara.
"Bahkan, dengan adanya aplikasi peradilan-elektronik, e-Court, telah mempermudah dan meningkatkan jumlah perkara yang dibawa ke pengadilan," jelas Jokowi.
Kata Jokowi, hal serupa dilakukan Mahkamah Konstitusi, yang juga menggelar persidangan melalui daring.
Munculnya banyak permohonan keadilan yang terkait dengan undang-undang dan juga perkara Pilkada, lanjut Jokowi, tetap membuat MK mampu menyelesaikan perkara tepat waktu.
"Keberadaan Sistem Peradilan Berbasis Elektronik telah memfasilitasi terselenggaranya layanan publik secara cepat, transparan, dan akuntabel," jelas Jokowi melaporkan kinerja penegak hukum.
Di samping itu, Jokowi pun mengingatkan Komisi Yudisial (KY) juga harus tetap produktif di era pandemi, baik dalam seleksi Calon Hakim Agung, menangani laporan masyarakat, pemantauan perkara persidangan, serta pelanggaran kode etik hakim.
"Dengan kerja keras dan inovasi yang dilakukan, KY telah berhasil meningkatkan kinerjanya di tengah pandemi Covid-19 ini," tambahnya.
Baca Juga: Jokowi: Pandemi Memacu Indonesia Berubah Mengembangkan Cara Baru dan Menerobos Ketidakmungkinan
Pada akhir pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 mengingatkan kepada kita untuk peduli kepada sesama. "Penyakit yang diderita oleh seseorang akan menjadi penyakit bagi semuanya," jelasnya.
Penyelesaian pribadi, lanjut dia, tidak akan pernah menjadi solusi. Penyelesaian bersama menjadi satu-satunya cara.
"Dengan budaya yang selalu saling peduli dan saling berbagi, masalah yang berat ini bisa lebih mudah terselesaikan," tambahnya.
Dalam menghadapi pandemi ini, Jokowi mengajak masyarakat berpegang teguh pada nilai-nilai toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, dan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Kita lewati ujian pandemi dan ujian-ujian lain setelah ini, dengan usaha yang teguh, disertai dengan doa pengharapan yang tulus. Kita jaga kesehatan kita, disiplinkan diri dalam protokol kesehatan, serta saling menjaga dan saling membantu," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Tidak ada orang yang bisa aman dari ancaman Covid-19, selama masih ada yang menderitanya," sambungnya.
Jokowi mengaku menyadari adanya kepenatan, kejenuhan, kelelahan, kesedihan, dan kesusahan selama pandemi Covid-19 ini.
"Saya juga menyadari, begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal- hal yang belum bisa kita selesaikan. Kritik yang membangun itu sangat penting, dan selalu kita jawab dengan pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan rakyat," jelas Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Layanan Penyediaan Kesehatan Alami Peningkatan yang Menggembirakan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.