WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kaget melihat cepatnya Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.
Mereka mengakui ada salah perhituangan terkait lama waktu Taliban bergerak untuk menguasai Kabul.
Biden dan anggota senior pemerintahannya pada bulan lalu meyakini dibutuhkan waktu berbulan-bulan bagi Kabul jatuh ke tangan Taliban.
Namun, hanya dalam waktu sebulan setelah Biden mendeklarasikan kepulangan tentara AS seluruhnya pada akhir bulan ini, Ibu Kota Afghanistan telah berhasil diduduki Taliban.
Baca Juga: Ashraf Ghani Kabur ke Luar Negeri saat Taliban Kuasai Kabul, Warga Afghanistan: Ia Memalukan
Bahkan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani memutuskan kabur dari negaranya.
“Faktanya adalah kita telah melihat kekuatan (pasukan Afghanistan) tersebut tak mampu mempertahankan negaranya,” ujar Menteri Luar Negeri, Antony Blinken kepada CNN.
“Dan hal itu terjadi lebih cepat dibandingkan yang telah kami antisipasi,” tambahnya.
Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan Biden diperkirakan akan berbicara kepada negaranya dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Taliban Kembali Berkuasa di Afghanistan, Siapa Pemimpinnya dan Bagaimana Struktur Mereka Bekerja?
Jatuhnya Taliban jelas akan berdampak pada politik Biden, mengingat keputusannya menarik mundur pasukan AS juga menimbulkan kritik.
Meski begitu, mayoritas rakyat AS dalam polling menyatakan dukungan untuk menarik mundur pasukannya dari Afghanistan.
Taliban berhasil merebut Kabul dan menguasai kantor Presiden, Minggu (16/8/2021).
Sebelumnya, mereka berhasil merebut Ibu Kota Provinsi di Afghanistan termasuk kota besar seperti Kandahar, Herat dan Mazhar-i-Sharif.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.