WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menyindir suksesornya, Joe Biden atas mengganasanya Taliban di Afghanistan.
Ia pun menegaskan Biden sebagai sosok yang bersalah atas situasi tersebut, Kamis (12/8/2021).
Situasi di Afghanistan kian genting setelah Taliban berhasil menguasai dua kota besar dan penting negara itu, Kandahar dan Herat.
Penarikan tentara AS dan sekutunya dari Afghanistan yang diperintahkan oleh Biden menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Taliban Dekati Kabul, Inggris Kirim 600 Tentara Bantu Warga Mereka yang Ingin Pergi dari Afghanistan
Biden menegaskan semua tentara AS harus ditarik mundur dari Afghanistan pada akhir bulan ini.
Trump pun menegaskan penarikan mundur itu akan sangat berbeda dan penuh kesuksesan jika ia masih menjadi presiden.
Penarikan mundur tentara AS dari Afghanistan sendiri sudah dipastikan di era Trump, setelah pemerintahannya menjalin kesepakatan dengan Taliban di Doha pada 2020.
Rencana Trump penarikan mundur akan dilakukan Mei 2021, sebagai gantinya Taliban akan memberikan jaminan keamanan.
Namun, ketika Biden menjadi presiden awal tahun ini, tanggal batas waktu penarikan mundur diundur dan tak ada persyaratan terkait hal itu.
“Jika saya masih menjadi presiden, dunia akan mengetahui penarikan mundur kami dari Afghanistan akan memiliki syarat tertentu,” tuturnya dikutip dari NDTV.
“Saya akan berbicara dengan pemimpin tertinggi Taliban, di mana mereka akan mengerti bahwa yang mereka lakukan sekarang tak bisa diterima,” lanjutnya.
Baca Juga: Atlet Belarusia yang Menolak Pulang ke Negaranya saat Olimpiade Tokyo Melelang Medali, Kenapa?
“Pemunduran (pasukan) akan menjadi sangat berbeda dan akan lebih sukses, serta Taliban akan mengerti itu dibandingkan yang lain,” ujar Trump.
Meski begitu, Trump tak merinci tentang langkah apa yang akan dia lakukan untuk menghentikan perkembangan Taliban.
Militer AS sendiri sempat mengungkapkan akan terus melakukan serangan udara di wilayah yang dikuasai oleh Taliban.
Meski tak diungkapkan apakah bantuan tersebut tetap diberikan setelah seluruh tentara AS kembali dari Afghanistan.
Sumber : NDTV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.