JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah menuai kritik dan ramai diperbincangkan, DPRD Kota Tangerang, resmi membatalkan pengadaan bahan pakaian anggota DPRD senilai Rp 675 juta pada Selasa (10/8/2021) lalu.
"Berdasarkan rapat yang kami adakan, keputusan politis kami adalah membatalkan pengadaan tersebut," kata Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, Selasa, seperti dikutip dari Kompas.com.
Gatot mengatakan, pembatalan dilakukan secara keseluruhan, artinya, DPRD Kota Tangerang tidak akan mengadakan penganggaran bahan pakaian pada tahun 2021.
"Dibatalkan setelah menerima berbagai usulan dari semua lapisan masyarakat," kata Gatot.
Terkait pembatalan ini, CV Adhi Prima Sentosa, perusahaan pemenang lelang pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang, akan mengajukan gugatan atas pembatalan pengadaan bahan tersebut.
Baca Juga: Kontroversi Anggaran Baju Dinas Mewah DPRD Kota Tangerang hingga Akhirnya Dibatalkan
Kuasa hukum CV Adhi Prima Sentosa, Yanto Irianto mengatakan, gugatan diajukan karena pembatalan hasil lelang dilakukan secara sepihak.
"Iya (pengajuan gugatan), itu (pembatalan) kan dilakukan secara sepihak," kata Yanto, Kamis (12/8/2021).
Yanto melanjutkan, pembatalan sepihak tersebut merugikan kliennya. Ia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan terlebih dahulu sejumlah dokumen yang diperlukan untuk pengajuan gugatan.
Menurut Yanto, Sekretariar Dewan Kota Tangerang akan memanggil CV Adhi Prima Sentosa, namun, Yanto tidak menyampaikan lebih jauh apa yang akan dibahas dalam pemanggilan tersebut.
"Ada upaya Sekwan manggil saya, manggil perusahaan saya, monggo. Kami hanya bisa menyampaikan bahwa kami akan melayangkan gugatan," ujarnya.
CV Adhi Prima Sentosa beralamat di Cirebon, Jawa Barat. Workshop perusahaan itu ada di Jakarta; Serang dan Tangerang di Banten; dan lainnya.
Baca Juga: DPRD Kota Tangerang Resmi Batalkan Anggaran Pengadaan Baju Dinas Mewah Berbahan Louis Vuitton
Sebelumnya dibritakan, anggaran pakaian DPRD Kota Tangerang 2021 mencapai Rp 675 juta, yakni dua kali lipat lebih banyak dari anggaran tahun 2020 yaitu sebesar Rp 312,5 juta.
Selain karena anggaran yang naik dua kali lipat, polemik pengadaan bahan pakaian ini juga ramai diperbincangkan karena menggunakan merk mode Louis Vuitton.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.