SAMARINDA, KOMPAS.TV - Kalimantan Timur (Kaltim) yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir, kini menjadi fokus perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Presiden Jokowi, Kaltim termasuk salah satu daerah di luar Jawa-Bali dengan lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan, yakni berkisar 22.529 kasus aktif per 5 Agustus 2021.
"Karena itu butuh cara cepat merespon angka-angka itu," kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat evaluasi PPKM Level 4, Minggu (8/8/2021).
Lebih jelasnya, selama dua pekan terakhir, Jokowi menyebut angka positif harian di Kaltim mencapai 1.000 sampai 2.000 kasus.
Baca Juga: Level PPKM di 26 Kota/Kabupaten di Jawa-Bali Diturunkan, Ini Daftar Terbaru yang Masih Menerapkan
Menanggapi soal itu, Gubenur Kaltim, Isran Noor pun menuding pekerja dari luar daerahnya sebagai pemicu ledakan kasus Covid-19.
Isran mengklaim, selama ini masyarakat Kaltim sudah disiplin protokol kesehatan sehingga memiliki tingkat kepatuhan di atas 90 persen berdasarkan penilaian Satgas Covid-19 nasional.
"Jadi, bukan karena masyarakat tidak patuh (protokol kesehatan). Justru masyarakat Kaltim sangat patuh," ungkap Isran dalam keterangan tertulis Humas Biro Setprov Kaltim, Selasa (10/8/2021).
Di samping itu, Isran juga menyebut pihaknya terus melakukan usaha yang lain dalam menangani pandemi, seperti tracing, testing dan treatment.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Tito Karnavian Terbitkan 3 Inmendagri
Dugaan bahwa pekerja dari luar daerah telah menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 pun diamini oleh Kepala Biro Humas Setprov Kaltim, M Syafranuddin.
"Pendatang (dari luar daerah Kaltim) masih banyak. Pekerja-pekerja dari perusahaan-perusahaan juga demikian," ujar pria yang akrab disapa Ivan tesebut, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Ivan menambahkan, bahkan dalam beberapa kasus, ada pekerja nakal yang menggunakan surat perjalanan palsu berdasarkan temuan penegak hukum.
Meski begitu, Ivan tak memungkiri faktor kepatuhan masyarakat taat protokol Kesehatan juga perlu ditingkatkan.
"Kesadaran masyarakat kita dituntut karena ini menyangkut orang banyak," pungkasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.