JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengajak semua umat Islam terus meneguhkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah Basyariyah untuk mengembangkan budaya moderasi beragama, toleransi, inklusivitas, dan ta'awun.
Demikian pernyataan Presiden Jokowi dalam Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram, Senin, 9 Agustus 2021 melalui chanel Youtube Setpres.
“Sebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin teladani akhlak nabi dengan mengajarkan kebersamaan dan toleransi serta menghindari siar kebencian,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menuturkan tahun baru Hijriah ke 1443 yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan harus menjadi momentum untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriyah dan batiniyah dalam melawan pandemi.
Karenanya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi penghargaan dan terima kasih kepada masyayikh, para ulama, para Kyai, dan para habaib juga kepada para pimpinan umat agama lain yang selalu membantu dan bekerja sama dengan pemerintah. Termasuk, tidak henti-hentinya memanjatkan doa dan melakukan ikhtiar batin untuk keselamatan bangsa dan negara.
Baca Juga: Juliari Minta Maaf ke Megawati dan Jokowi, Singgung PDIP hingga Situasi Politik yang Mengerikan
“Mari kita memasuki tahun baru dengan penuh harapan dengan doa dan keyakinan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa memberkahi dan melindungi bangsa Indonesia segera dibebaskan dari berbagai wabah dan marabahaya,” ujar Presiden Jokowi.
Saat ini, lanjut Presiden Jokowi, ancaman covid-19 utamanya varian Delta telah memaksa Indonesia berubah dan melakukan penyesuaian dalam berbagai kegiatan termasuk aktivitas keagamaan. Perubahan dan penyesuaian ini, katanya, dilakukan sebagai ikhtiar kebaikan dan merupakan contoh dari hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Kesadaran untuk menjadi lebih baik, kesadaran untuk rela berkorban demi hal-hal yang lebih besar, kesadaran untuk membangun budaya hidup baru yang lebih bermanfaat dan produktif.”
Di samping itu, sambung Jokowi, di masa pandemi ini juga memberikan pelajaran berharga untuk direnungkan. Dulu, lanjut Presiden, perjuangan Rasulullah SAW berhijrah dari Mekah ke Madinah telah membuat Islam berkembang pesat, menyebar luas, dan menjadi kekuatan yang disegani di Jazirah Arab.
Baca Juga: Menko Luhut: Presiden Jokowi Panglima Tertinggi Penanganan Covid-19
“Dibutuhkan pengorbanan untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan, diperlukan kebersamaan diperlukan keberanian, dan solidaritas untuk mengatasi ancaman perbedaan latar belakang sosial dan budaya justru menjadi kekuatan,” katanya.
Presiden Jokowi menambahkan, persaudaraan kaum Muhajirin dan Anshar dalam mensukseskan perjuangan dakwah nabi merupakan contoh kepatuhan umat Islam.
“Memakai masker menjaga jarak dan membatasi mobilitas mencerminkan semangat hijrah dalam perilaku keseharian kita,” katanya.
“Semua itu untuk menghindari terinfeksi Virus covid-19 demi keselamatan dan kesehatan bersama serta membangun pola hidup yang lebih sehat dan meninggalkan kebiasaan yang merugikan kesehatan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.