Semakin Dekat, Negosiasi PSG dengan Lionel Messi Telah Berjalan Lancar

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah kabar hengkangnya dari Barcelona mulai tersiar, kini Lionel Messi digadang-gadang akan melabuhkan kariernya ke klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).

Isu ini disampaikan langsung oleh pakar transfer sepak bola, Fabrizio Romano, lewat cuitan akun Twitter pribadinya @FabrizioRomano, Sabtu (7/8/2021) dini hari WIB.

Romano menyebut kemungkinan Messi bergabung ke PSG itu cukup besar, seusai negosiasi antara kedua belah pihak telah berjalan lancar beberapa jam lalu.

Les Parisiens, julukan PSG, disebut siap menyediakan kontrak hingga 2023 dengan opsi perpanjangan satu tahun untuk Messi.

Baca Juga: Rumor Messi ke PSG, Pochettino: Kami Bekerja Keras untuk Meningkatkan Tim

Romano menambahkan, hingga saat ini, PSG menjadi satu-satunya klub yang sudah mengontak Messi begitu La Pulga resmi meninggalkan Barcelona.

Sehingga dapat dipastikan bahwa rumor Chelsea dan Manchester City hendak mendekatai Messi hanyalah kabar burung, setidaknya hingga artikel ini terbit.

Lalu, jika benar PSG menjadi pelabuhan Messi berikutnya, maka ia akan bersua kembali dengan rekannya di Barcelona dulu, Neymar.

Messi dan Neymar pernah bekerja sama di Barcelona selama empat musim sejak 2013 dan berhasil membawa Blaugrana meraih banyak gelar bergengsi.

Hingga akhirnya pada 2017, Neymar lebih dulu memutuskan pergi dari Barca dengan menerima tawaran fantastis PSG.

Baca Juga: Tak Jadi Boyong Lukaku, Chelsea Pindah Haluan ke Lionel Messi?

Beberapa bulan yang lalu, Neymar pun sempat mengatakan keinginannya untuk bekerja sama lagi dengan pemain andalan Tim Nasional Argentina itu.

Mimpi itu tampaknya bakal terwujud, jika melihat kesigapan PSG dalam meminang Messi yang saat ini berstatus bebas transfer usai kontraknya di Barcelona habis pada 30 Juni 2021.

Perlu diketahui, Messi dan Barca sejatinya telah mencapai kesepakatan kontrak baru berdurasi lima tahun hingga 2026.

Sang pemain pun sudah rela memangkas setengah gajinya demi perpanjangan kontrak tersebut hingga akhirnya gagal terwujud karena adanya rintangan finansial dan struktural

Rintangan itu berkenaan dengan regulasi baru LaLiga terkait pembatasan pengeluaran gaji masing-masing klub peserta.