Kompas TV internasional kompas dunia

Ilmuwan China di Laboratorium Wuhan Peringatkan Varian Covid-19 yang Lebih Mematikan akan Muncul

Kompas.tv - 6 Agustus 2021, 16:11 WIB
ilmuwan-china-di-laboratorium-wuhan-peringatkan-varian-covid-19-yang-lebih-mematikan-akan-muncul
ilustrasi covid-19 (Sumber: kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

WUHAN, KOMPAS.TV - Ilmuwan China memperingatkan bakal segera munculnya varian Covid-19 yang lebih mematikan.

Hal itu diuangkapkan ahli virus yang berasal dari laboratorium Wuhan, Shi Zhengli.

Zhengli yang dijuluki twoman, karena sempat bekerja dengan kelelawar, merupakan salah satu peneliti top mengenai virus Corona.

Ia juga telah menemukan lusinan virus mirip SARS yang mematikan di gua kelelawar.

Baca Juga: Wow, Vaksin China Akhirnya Mampu Membuat Antibodi untuk Melawan Covid-19 Varian Delta

Kini, ia memperingatkan bahwa wabah varian Covid-19 yang lebih mematikan akan melanda dunia.

“Kasus penularan semakin terlalu besar, dan ini membuat novl virus Corona memiliki kesempatan bermutasi dan memilih,” ujarnya kepada Daily Post dikutip dari Mirror, Jumat (6/8/2021).

“Varian yang baru akan segera muncul,” tambah Zhengli.

Pernyataan itu timbul setelah klaim dari mutasi baru Covid-19 yang akan segera muncul bisa membunuh lebih dari sepertiga orang yang terinfeksi.

Dari dokumen yang diterbitkan oleh Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE) disebutkan jenis virus Corona baru di masa depan bisa sama mematikannya dengan MERS.

Pada salah satu skenarionya, virus tersebut bisa membunuh 35 persen dari orang-orang yang terinfeksi.

Kelompok itu memperingatkan mutasi tersebut kemngkinan besar terjadi ketika virus menyebar dengan luas.

Baca Juga: Rusia Yakin Taliban Sudah Kehabisan Tenaga untuk Menguasai Kota-kota Besar Afghanistan

Zhengli merupakan salah satu yang membantah klaim kemunculan virus Corona pertama kalinya karena ada kebocoran dari laboratorium di Wuhan pada awal tahun ini.

“Laboratorium saya tak pernah melakukan atau bekerja sama dalam melakukan eksperimen yang meningkatkan virulensi virus,” katanya kepada New York Post.

Ia pun menegaskan klaim laboratorium meneliti virus dan tersebut dan menyimpan informasi tentang penyebarannya secara rahasia sebagai spekulasi yang berakar pada ketidakpercayaan total.

Ia pun menegaskan tuduhan itu bukan lagi mengenai masalah ilmu pengetahuan.




Sumber : Mirror




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x