JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan baik pandemi atau tidak, Pemerintah tidak pernah menolak untuk dikritik.
Menurutnya, kritik yang masuk kepada pemerintah justru menjadi salah satu dasar mengambil kebijakan untuk kepentingan publik.
"Kita tidak menolak kritik sama sekali, jika tidak ada kritik, maka kita sulit mengambil kebijakan mengatasnamakan kepentingan publik," kata Mahfud saat berdialog dengan para rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta dalam rangka menjaga kondusifitas politik, hukum, dan keamanan selama masa pandemi Covid-19, Kamis (5/8/2021).
Lebih lanjut, Mahfud MD menerangkan soal mahasiswa yang selalu berpikir kritis dan menyampaikan kritikannya kepada Pemerintah.
Baca Juga: Kritik Politisi yang Pasang Baliho Saat Pandemi, Abdillah Toha: Apa Mereka Tidak Risih dan Malu?
Menurut Mahfud, mereka tidak disebut sebagai musuh pemerintah. Pasalnya, para pejabat yang mengurus pemerintahan hari ini akan terbatas secara waktu.
Sementara negara akan terus ada sehingga para anak-anak muda itulah yang akan meneruskan estafet kepemimpinan ini.
"Kita tidak pernah menganggap mahasiswa yang kritis itu musuh pemerintah, kita juga waktunya terbatas untuk ngurus negara, yang akan meneruskan kita anak-anak yang kritis ini," tambah Mahfud.
Selain itu, lebih lanjut Mahfud juga menyebut pihaknya tidak membungkam sikap kritik mahasiswa, dosen, dan pihak lainnya. Hanya saja, Pemerintah mendorong agar apa yang disampaikan dapat dipertanggung jawabkan.
"Sama sekali kita tidak boleh membungkam sikap kritis mahasiswa, dosen dan lain sebagainya, tapi diarahkan untuk bertanggung jawab," lanjutnya.
Tak hanya itu, Mahfud bahkan mengaku senang apabila ada mahasiswa ataupun dosen yang menyampaikan kritikannya.
Baca Juga: Kritik Politisi yang Pasang Baliho Saat Pandemi, Abdillah Toha: Apa Mereka Tidak Risih dan Malu?
Menurutnya, secara tidak langsung itu amat mewakili hati nuraninya.
"Kalau ada orang kritis itu saya senang, karena mewakili hati nurani saya juga," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.