BANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah provinsi (Pemprov) soal teknis distribusi vaksin Covid-19.
Ridwan Kamil mengatakan distribusi vaksin ke kab/kota akan lebih efektif dan efisien jika kewenangan mengatur daftar alokasi diberikan kepada provinsi.
“Kalau sekarang kita ibaratnya hanya jadi ‘tukang pos’, menerima vaksin kemudian menyalurkan sesuai daftar alokasi (yang disusun pusat),” kata Ridwan Kamil yang dikutip dari laman Pemprov Jabar, Kamis (5/8/2021).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut selama ini provinsi hanya menjadi penyalur vaksin ke kab/kota, di mana daftar alokasi telah ditetapkan pemerintah pusat.
Namun setelah vaksin didistribusikan, ternyata ditemukan ada kab/kota yang berlebih dan sebaliknya ada yang kekurangan.
“Daftar alokasi dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) masih belum 100 persen akurat. Kami mengusulkan agar alokasi vaksin diserahkan kepada provinsi,” ujar Kang Emil.
Mengingat, kata dia, terdapat kab/kota yang dalam hitungan lima hari persediaan vaksin Covid-19 sudah habis. Setelah itu daerah tersebut tidak dapat jatah lagi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Apresiasi Bantuan PPKM dari Doni Salmanan: Semoga Terus Menginspirasi Anak-Anak Muda
Sementara itu, lanjut Kang Emil, terdapat daerah-daerah tertentu yang kecepatan menyerap vaksinnya sangat lambat.
“Maka kami meminta agar diserahkan ke provinsi, kami yang mengatur distribusi ke daerah berdasarkan kecepatan dan analisa evaluasi kami, termasuk provinsi bisa membagikan kepada pihak ketiga,” tegasnya.
Di sisi lain, agar vaksinasi dapat mencapai target di akhir tahun, Gubernur Jabar ini mengungkapkan setidaknya dibutuhkan 15 juta dosis vaksin setiap bulannya untuk Jabar.
“Puncaknya adalah kalau Desember harus beres maka Jabar harus dikasih 15 juta dosis tiap bulan dengan total 76 juta dosis. Pertanyaan besar apakah ini bisa dipenuhi? Kita akan menghabiskan apa yang diberikan,” jelasnya.
Adapun di Jabar lima besar daerah dengan cakupan vaksinasi tinggi yakni Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kota Cirebon dan Kota Bogor.
Sedangkan yang masuk kategori rendah adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akui Stok Vaksin Covid-19 di Jawa Barat Habis
Sumber : Kompas TV/Laman Pemprov Jawa Barat
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.