JAKARTA, KOMPAS.TV - Kelompok masyarakat dengan gangguan penglihatan, termasuk mereka yang tidak bisa melihat, tidak lama lagi akan mendapat layanan canggih berupa bantuan navigasi yang terletak di dalam sepatu.
Teknologi ini akan menambah kemandirian masyarakat tunanetra menuju kesetaraan dengan orang lain.
Teknologi untuk kaum disabilitas ini diciptakan oleh Wataru Chino, seorang insinyur pabrik mobil listrik Honda EV, perusahaan pembuat mobil listrik Honda.
Wataru tergugah menciptakan teknologi ini setelah kematian seorang kerabatnya yang mengalami gangguan penglihatan.
Wataru mengembangkan sistem navigasi dalam sepatu, dijuluki Ashirase, yang memungkinkan orang berpenglihatan lemah menggunakan kaki mereka untuk bernavigasi, bukan dengan bantuan telepon seluler maupun alat bantu visual lainnya.
Sistem navigasi ini mendapatkan dukungan finansial dari program inkubator startup Ignition Honda dan terus menarik perhatian dunia.
Ashirase adalah sistem navigasi yang terdiri dari aplikasi smartphone dan perangkat getaran termasuk sensor gerak, yang terpasang di dalam sepatu.
Berdasarkan rute yang disetel dengan aplikasi, perangkat bergetar untuk menyediakan navigasi.
Ketika pengguna harus berjalan lurus, vibrator yang berada di bagian depan kaki bergetar, dan ketika pengguna mendekati belokan kanan atau kiri, vibrator di sisi kanan atau kiri bergetar untuk memberi tahu pengguna.
Navigasi yang disediakan oleh Ashirase memungkinkan pemahaman intuitif tentang rute, dan oleh karena itu pengguna tidak harus selalu memperhatikan arah, yang memungkinkan pengguna untuk berjalan lebih aman dan dengan kondisi pikiran yang lebih santai.
Baca Juga: Tidak Boleh Ditemani Sang Ibu, Perenang Tuna Netra AS Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020
Navigasi disediakan melalui getaran pada kaki, sehingga tidak mengganggu tangan pengguna yang memegang tongkat, atau telinga yang digunakan untuk mendengarkan suara sekitar.
Vibrator terletak sejajar dengan lapisan saraf kaki, sehingga mudah untuk merasakan getaran.
Di Jepang, jumlah orang dengan gangguan penglihatan termasuk low vision diperkirakan mencapai 1,64 juta orang pada tahun 2007, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 2 juta orang pada tahun 2030.
Baca Juga: Tunanetra Bisa Tingkatkan Kebugaran Jasmani dengan Fun Art, Apa Itu?
Selama ini masyarakat dengan gangguan penglihatan mengerahkan hampir seluruh panca indera mereka saat berada di tengah publik, apalagi di jam-jam ramai, saat mereka berusaha pergi ke suatu tempat secara mandiri.
Namun, karena mereka harus menggunakan semua indera yang tersisa dalam memperoleh informasi untuk mengimbangi penglihatan mereka yang terbatas, tidak jarang mereka tersesat atau berada dalam situasi yang tidak aman.
Ashirase itu akan dipasarkan 31 Maret 2023 di Jepang, kata Honda dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Antara, Minggu (01/08/2021).
Sumber : Antara/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.