Mahfud MD Berharap Alim Ulama Dukung Program Vaksinasi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berharap kepada seluruh alim ulama dan tokoh agama di Indonesia mendukung program vaksinasi Covid-19. Sehingga, proses untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan tubuh secara massal dapat segera terealisasi. 
 
"Kita perlu dukungan dan perantara alim ulama, pengasuh pondok pesantren, pimpinan agama untuk mendukung peningkatan implementasi kesehatan dan percepatan vaksinasi pada masyarakat," kata Mahfud dalam acara silaturahmi virtual bersama alim ulama se-Jawa Tengah seperti dilansir dari Antara, Minggu (1/8/2021). 

Selain itu, ia mengimbau para tokoh agama agar terus memberikan edukasi ke masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Sebab itu merupakan salah satu cara yang paling efektif, selain dengan melakukan vaksinasi. 

Baca Juga: Ada Kritik Bansos Dikorupsi, Mahfud MD: Itu Musibah

"Tidak bisa juga ormas-ormas keagamaan dan berbagai kekuatan masyarakat dibiarkan bekerja sendiri, mari kolaborasiinya diperkuat," ujarnya.
 
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu meminta kepada masyarakat untuk tak percaya informasi hoaks yang berseliweran di media sosial terkait Covid-19.
 
"Poinnya kita akan bekerja sama, saya akan mem-'follow up' semua masukan, terkait dengan hoaks media sosial. Mari kita bekerja sama," kata Mahfud.

Dalam Kesempatan yang sama, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, setiap peristiwa ada hikmahnya, termasuk cobaan pandemi Covid-19 yang sedang menimpa seluruh umat manusia.
 
"Pandemi ini memang cobaan, tapi di saat yang sama pandemi ini juga mengajarkan kita untuk peduli sesama dan memperkuat solidaritas sosial," kata dia.

Baca Juga: Dialog dengan Mahfud MD, Ketua PGI: Kami Sudah Dorong Fasilitas Gereja Jadi Tempat Isolasi Mandiri
 
Ia menyebut, diperlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk membantu pemerintah agar Indonesia bisa cepat keluar dari musibah non alam ini. 

"Kita harus bersama-sama baik itu masyarakat, tokoh agama, maupun pemerintah. Tidak bisa kita selesaikan 'head to head' satu lawan satu, harus kita keroyok bersama," katanya.