JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Kantor Staf Presiden menyebut, banyak tenaga kesehatan di Pulau Jawa mulai kelelahan dalam melakukan contact tracing atau pelacakan kontak pasien Covid-19.
Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo mengatakan, temuan tersebut diketahui lewat serangkaian verifikasi lapangan di empat provinsi di Pulau Jawa.
"Upaya menekan laju penularan virus bukan tanpa suatu hambatan, terutama bagi para nakes. Selain memantau disiplin protokol kesehatan di tingkat RT/RW, para nakes dari puskesmas menghadapi kesulitan dalam meyakinkan pasien atau pihak yang memiliki kontak erat dengan pasien agar melakukan tes Covid-19," ujar Abraham Wirotomo, Sabtu (31/7/2021), dilansir dari Antara.
Baca Juga: Update Kondisi Covid Terkini Hingga Kondisi Tenaga Medis Yang Sudah Terlalu Lelah
Menurut Abraham, masih banyak warga yang menghindar untuk melakukan tes Covid-19. Nakes dari puskesmas pun mesti mendatangi dan membujuk warga satu per satu.
Padahal, jika ada satu orang terbukti positif Covid-19, nakes punya kewajiban melakukan upaya contact tracing terhadap setidaknya 15 orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien.
Sementara, sumber daya manusia di puskesmas sangat terbatas. Hal ini menjadi salah satu faktor terbesar penyebab para nakes mengalami kelelahan yang luar biasa.
Abraham mengatakan, tidak jarang pihak puskesmas mengandalkan kerja sama dengan para relawan atau inisiatif dari warga RT/RW setempat.
“Pemberdayaan warga di lingkungan terdekat menjadi salah satu solusi untuk bisa memperkuat upaya tracing dan membantu para tenaga kesehatan yang mulai kelelahan. Semakin banyak sukarelawan, akan semakin bagus. Walaupun ini tetap membutuhkan pemantauan dari puskesmas setempat,” kata Abraham.
Baca Juga: Lima Puskesmas di Blitar Tutup Karena Nakes Kelelahan
Meski begitu, Abraham menyebut, pemerintah terus memperkuat pelacakan kasus, tes, dan perawatan pasien Covid-19 agar Indonesia dapat segera melalui dari pandemi.
Pemerintah juga berusaha mempercepat program vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok (herd imunity) untuk menangkal Covid-19.
KSP memang mendapat laporan soal menipisnya persediaan vaksin di beberapa tempat. Namun, Abraham tetap meminta petugas kesehatan untuk segera menghabiskan stok vaksin.
“Soal stok vaksin ini, Presiden berulang kali menyampaikan untuk segera menghabiskan stok yang ada. Jangan ditahan-tahan. Pemerintah menjamin ketersediaan vaksin akan aman hingga akhir tahun. Memang datangnya bertahap,” imbuhya.
Baca Juga: Termakan Hoaks Ambulans Kosong, Warga Rusak Ambulans SAR DIY di Bantul
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.