Kompas TV internasional kompas dunia

Penelitian Sebut Orang Dengan Gangguan Jiwa Lebih Berisiko Meninggal Akibat Covid-19

Kompas.tv - 31 Juli 2021, 18:09 WIB
penelitian-sebut-orang-dengan-gangguan-jiwa-lebih-berisiko-meninggal-akibat-covid-19
Gangguan Mental. Penelitian di Prancis mengungkapkan orang dengan gangguan jiwa ODGJ berisiko lebih tinggi meninggal karena Covid-19 dan harus dikategorikan sebagai kelompok rentan, seperti laporan Antara, Sabtu, (31/07/2021) (Sumber: kompas.com)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

ANKARA, KOMPAS.TV - Penelitian di Prancis mengungkapkan Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ berisiko lebih tinggi meninggal karena Covid-19 dan harus dikategorikan sebagai kelompok rentan.

Melansir Antara, Sabtu (31/7/2021), penelitian yang dipublikasi pekan ini di JAMA Psychiatry seperti dikutip Nursing in Practice menyimpulkan, Covid-19 ternyata 1,8 kali lebih mungkin mencabut nyawa ODGJ. 

JAMA Psychiatry merupakan jurnal medis rekan sejawat bulanan dari Universitas Marseille.

Menurut studi tersebut, ODGJ parah seperti skizofrenia dan bipolar 2,3 kali lebih berisiko meninggal akibat Covid-19 ketimbang pasien tanpa masalah kesehatan mental.

Analisis yang mengkaji 16 studi yang mencakup lebih dari 19.000 catatan medis orang dari tujuh negara, bahkan menemukan kemungkinan kematian yang lebih tinggi setelah dicocokkan dengan faktor risiko seperti kegemukan dan usia pada orang dengan gangguan mental parah (1,7 kali) dan gangguan mental secara keseluruhan (1,4 kali).

Baca Juga: PDSKJI Sebut Orang dengan Gangguan Jiwa Punya Resiko Tinggi Terpapar Covid-19

Ilustrasi kematian pasien Covid-19. Para peneliti mendesak pembuat keputusan kesehatan masyarakat untuk memprioritaskan ODGJ dalam pencegahan penyakit, vaksinasi, pengobatan, dan pelatihan khusus untuk staf rumah sakit, seperti dilansir Antara, 31 Juli 2021. (Sumber: Pixabay/Soumen82hazra)

Para peneliti mendesak pembuat keputusan kesehatan masyarakat untuk memprioritaskan ODGJ dalam pencegahan penyakit, vaksinasi, pengobatan, dan pelatihan khusus untuk staf rumah sakit.

Penelitian itu menunjukkan bahwa perbedaan sistem imun pada pengidap bipolar atau skizofrenia mungkin menjelaskan risiko yang lebih tinggi pada kelompok ini.

Namun, penelitian itu menyebutkan bahwa studi pada masa depan harus melihat risiko kematian pada masing-masing gangguan kesehatan mental, dibandingkan dengan gangguan kesehatan mental menyeluruh.




Sumber : Kompas TV/Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x