SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terus mengupayakan untuk dapat melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya.
Salah satunya yakni melakukan komunikasi dengan Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia terkait adanya vaksin alokasi khusus penyandang disabilitas di Jateng.
Dari upaya tersebut, Ganjar menuturkan, Provinsi Jawa Tengah mendapatkan vaksin Sinopharm dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk 69.840 penyandang disabilitas.
“Sebenarnya kita sudah mulai dari awal kok. Tapi kemudian kemarin karena ada alokasi khusus dari Presiden melalui staf khususnya itu. Kita siap. Kita lakukan percepatan saja,” kata Ganjar, seperti yang dikutip dari laman Pemprov Jateng, Sabtu (31/7/2021).
Menurut penjelasannya, distribusi vaksin khusus penyandang disabilitas tersebut dipercayakan sepenuhnya kepada kepala daerah, dalam hal ini gubernur.
Di Jawa Tengah, lanjut dia, vaksin Sinopharm alokasi khusus dari Presiden itu akan didistribusikan sesuai dengan hasil pemetaan kebutuhan atau jumlah penyandang disabilitas di tiap daerah.
Baca Juga: Tak Sengaja Cueki Ganjar, Tito: Saya Pikir Ini Abangnya Kabupaten Kendal
“Bantuan yang kami butuhkan adalah selain dari dinsos yang menangani, mungkin ada dari kelompok masyarakat yang memang merasa komunitas yang mereka dampingi, khususnya penyandang disabilitas belum terlayani, kita minta datanya diberikan kepada kami, dari Dinkes sudah kami siapkan untuk membantu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyampaikan, sebenarnya Jawa Tengah sudah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada banyak penyandang disabilitas menggunakan vaksin reguler yaitu Sinovac.
Namun, dia menambahkan, nantinya vaksin Sinopharm tersebut akan digunakan bagi penyandang disabilitas yang belum divaksin.
“Untuk Sinopharm ini kan belakangan. Nanti akan tetap diberikan kepada difabel yang belum divaksin. Menurut catatan kami, sementara ini yang belum divaksin ada sekitar 13 ribuan (orang)," kata Yulianto.
Meski demikian, Yulianto menuturkan, akan mengecek kembali terkait hal itu mengingat, data tersebut bersifat dinamis.
"Nanti kami cek lagi karena data ini dinamis tapi bagian besar sudah divaksin,” tegasnya.
Baca Juga: Aktivis Mahasiswa Jawa Tegah Temui Ganjar Pranowo Malam-malam, Ini yang Dibahas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.