JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta semakin menurun semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pada Juli 2021, penumpang MRT turun sebanyak 80 persen menjadi 4.450 penumpang per hari dari sebelumnya pada Juni 2021 tercatat sebanyak 22.686 penumpang per hari.
"Bisa kita lihat dari target kita di angka 40.000, jumlah penumpang Juli 4.450, jadi cuma 10 persen dari apa yang kita targetkan," kata William dalam webinar yang diselenggarakan MRT Jakarta secara virtual, di Jakarta, Jumat (30/7/2021).
Selama PPKM berlaku sejak 3 Juli 2021 lalu, MRT melakukan sejumlah pembatasan yakni menutup sementara tiga stasiun, menutup sejumlah akses masuk, mengubah jam operasional, dan memberlakukan kewajiban Surat Tanda Registrasi Pegawai (STRP) kepada pekerja sektor esensial.
Baca Juga: Hari ini 3 Stasiun MRT Resmi Ditutup Sementara, Ini Stasiun Alternatifnya
Sejak diberlakukannya STRP, MRT mencatat jumlah penumpang harian terendah yakni sebanyak 491 orang dalam satu hari.
"Begitu STRP dilakukan, jumlahnya lebih turun lagi. Kita lihat memang STRP berhasil menekan mobilitas dan berhasil menekan jumlah korban baik yang terpapar dan meninggal akibat lonjakan kasus Covid-19," kata William.
Sejak PPKM Darurat diberlakukan lalu dilanjutkan dengan PPKM Level 4 periode 3-28 Juli 2021, jumlah penumpang harian hanya sebanyak 3.898 orang dengan total penumpang sebanyak 99.820 orang pada kurun waktu tersebut.
Hingga kini, MRT Jakarta masih memberlakukan pembatasan jam operasional, yakni pukul 06.00 WIB sampai 20.30 WIB pada Senin-Jumat dan pukul 06.00-20.00 WIB pada akhir pekan dan hari libur.
Jarak antar kereta (headway) pada hari kerja menjadi setiap 10 menit, sementara pada akhir pekan dan hari libur setiap 20 menit.
MRT juga memberlakukan pembatasan jumlah pengguna sebanyak 65 orang per kereta.
Baca Juga: Gubernur Anies Melepas Distribusi Bansos Beras Premium untuk Warga DKI Jakarta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.