MANILA, KOMPAS.TV – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam warganya yang menolak divaksinasi dengan vaksin Covid-19. Mereka yang menolak divaksin, tak akan diizinkan meninggalkan rumah mereka sebagai antisipasi penyebaran varian Delta yang lebih menular.
Melansir Associated Press pada Kamis (29/7/2021), Duterte melontarkan ancamannya dalam pidatonya yang disiarkan di televisi Filipina pada Rabu (28/7/2021) malam.
“Tak ada undang-undang yang mengamanatkan pembatasan seperti itu, tapi saya siap menghadapi gugatan hukum demi melindungi rakyat dari orang-orang yang menyebar virus ke sana ke mari di jalanan,” tandasnya.
Baca Juga: Presiden Filipina Duterte Ancam Penjarakan Warganya yang Tolak Vaksinasi Covid-19
Selama ini, Duterte terkenal kerap bersikap keras dan lugas dalam berbicara. Ia bahkan tak segan mengancam warganya yang membangkang dan menolak divaksin.
“Berikan vaksin pada mereka yang mau divaksin,” kata Duterte.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya akan varian Delta yang kini menyebar luas di Asia Tenggara. Kawasan itu kini bahkan disebut-sebut menjadi pusat penyebaran varian lebih menular yang pertama kali terdeteksi di India itu.
Namun, masih belum jelas apakah perintah Duterte itu berarti kini vaksin dapat diberikan bagi warga Filipina yang tak termasuk dalam kelompok prioritas pemerintah.
Mengingat terbatasnya stok vaksin, Filipina memprioritaskan para tenaga kesehatan, lansia, orang yang memiliki masalah kesehatan dan orang dewasa usia produktif.
Bagi mereka yang tetap menolak divaksin, Duterta menegaskan, “Memangnya saya peduli. Silakan mati kapan saja!”
Baca Juga: Ancaman Rodrigo Duterte untuk Warganya yang Menolak Vaksin: Masuk Penjara atau Keluar dari Filipina
Kendati begitu, di tengah keengganan banyak rakyat Filipina untuk divaksin, negara itu pun tengah bergulat dengan masalah kekurangan vaksin.
Filipina telah melaporkan 119 kasus varian Delta. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa kemungkinan ada lebih banyak kasus yang tak terdeteksi lantaran lambannya kapasitas pengurutan genom negara itu.
Kasus infeksi harian dilaporkan mulai meningkat. Pekan ini, pihak berwenang menangguhkan perjalanan dari Malaysia dan Thailand, dan memperketat pembatasan di dan sekitar Manila.
Sejauh ini, hampir 7 juta rakyat Filipina telah divaksin secara lengkap dan lebih dari 11 juta warga lainnya telah menerima vaksin dosis pertama mereka. Jumlah itu masih jauh dari target vaksinasi pemerintah sebanyak 60 – 70 juta orang.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.