WASHINGTON, KOMPAS.TV – Para analis di Federasi Ilmuwan Amerika Serikat (FAS) menyatakan, China tengah membangun ladang silo kedua untuk meluncurkan rudal nuklir.
Pembangunan ini disebut dapat menjadi ekspansi paling signifikan dari persenjataan nuklir China yang pernah ada.
Melansir Al Jazeera pada Rabu (28/7/2021), para peneliti AS mendapat temuan itu setelah menganalisa gambar-gambar satelit komersial.
Pada Senin (26/7/2021), ladang yang berlokasi dekat kota Hami di Provinsi Xinjiang itu kemungkinan terdiri dari sekitar 110 silo. Silo merupakan struktur yang digunakan untuk menyimpan bahan curah.
Ladang baru itu terletak sekitar 380 kilometer dari sebuah pangkalan dekat Kota Yumen di Provinsi Gansu.
Di provinsi tetangga ini, sekelompok peneliti lain juga menemukan pembangunan konstruksi 120 silo rudal tengah berjalan pada awal bulan ini.
Baca Juga: China Ancam Serang Jepang dengan Bom Nuklir Jika Ikut Campur Membela Taiwan
Peneliti Matt Korda dan Hans Kristensen menulis, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China tampaknya tengah membangun 250 silo di Hami, Yumen dan di lokasi pelatihan dekat kota Jilantai di Mongolia Dalam.
Jumlah itu, kata kedua ilmuwan tersebut, menandai peningkatan yang signifikan. Mengingat, selama berpuluh-puluh tahun sebelumnya China hanya mengoperasikan 20 silo untuk bahan bakar cair Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) Df-5.
“Jumlah silo baru yang tengah dibangun China melebihi jumlah ICBM berbasis silo yang dioperasikan oleh Rusia, dan melebihi separuh ukuran kekuatan ICBM AS,” tulis para peneliti.
“Program silo rudal China merupakan konstruksi silo paling luas sejak konstruksi silo AS dan Soviet selama Perang Dingin.”
Bagaimanapun, mereka menekankan bahwa masih belum jelas bagaimana China akan mengoperasikan silo-silo yang baru itu, apakah akan mengisi semuanya dengan rudal atau menggunakan sebagian sebagai umpan kosong.
Sumber : AL Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.