JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Slamet Rosyadi menyebut penting menggencarkan sosialisasi donor plasma konvalesen agar semakin banyak masyarakat yang paham manfaatnya.
"Kendati demikian sosialisasi harus digencarkan agar gerakan (donor plasma konvalesen) tersebut makin masif dan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat mengenai manfaat donor plasma," kata Dr. Slamet Rosyadi yang menganggap donor plasma bisa meminimalisir angka kematian, sebagaimana ditulis Antara, Senin (26/7/2021).
Baca Juga: Purnawirawan Polisi Ini Sudah 11 Kali Donorkan Plasma Konvalesen ke PMI Kota Semarang
Slamet mengapresiasi upaya pemerintah dalam membuat gerakan terkait donor plasma konvalesen pada Januari 2021 lalu.
Tetapi, agar gerakan tersebut semakin masif, maka sosialisasi donor plasma konvalesen dapat menjadi satu bentuk usaha dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai manfaat donor plasma.
Selain itu juga, donor plasma dapat menjadi bentuk kepedulian antarsesama khususnya antara pasien dan penyintas Covid-19.
"Sosialisasi mengenai manfaat dan pentingnya donor plasma konvalesen kepada masyarakat harus terus diintensifkan. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan makin tergerak untuk membantu sesama yang saat ini sedang berjuang melawan Covid-19," tambahnya.
Baca Juga: Anggota DPRD DKI: Masih Ada Potensi Lonjakan Kasus Covid-19, Masyarakat Diharapkan Kesadarannya
Selain sosialisasi, Slamet menyarankan kepada pemerintah untuk membuat inovasi berbentuk aplikasi khusus donor plasma konvalesen. Sehingga, teknologi itu dapat mempermudah seluruh proses dan pelaksanaannya.
"Misalkan, perlu dibuat aplikasi digital untuk membuka registrasi pendonor plasma sehingga pihak pengelola, baik PMI atau RS dapat mengetahui potensi donor plasma," pungkasnya.
Perlu diketahui, pada Januai 2021 Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen sebagai salah satu cara pengobatan pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis.
Baca Juga: Baliho Puan Dicoret "Open BO", PDIP Minta Kader untuk Tak Terpancing Provokasi
Wapres berharap, Gerakan Nasional tersebut dapat membantu menekan angka penyebaran Covid-19 dan kematian di Indonesia. Sehingga nantinya, melalui aksi peduli kemanusiaan antarsesama ini dapat membantu menyelamatkan nyawa pasien.
Diketahui angka kematian akibat Covid-19 selama satu pekan terakhir berada di angka seribu lebih. Pada 25 Juli 2021 tercatat sebanyak 1.266 orang, lalu per tanggal 24 Juli 2021 tercatat sebanyak 1.415 orang, per tanggal 23 Juli 2021 sebanyak 1.566 orang, per tanggal 22 Juli 2021 tercatat 1.449 orang, per tanggal 21 Juli 2021 sebanyak 1.383 orang, dan pada tanggal 20 Juli 2021 tercatat 1.280 orang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.