JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD meluruskan kabar kontroversi ihwal Covid-19 di Indonesia. Sebelumnya beredar kabar kalau virus ini merupakan tentara Allah yang diciptakan untuk memusnahkan para orang kafir.
"Ada yang bilang ini ciptaan Amerika, ciptaan China, ini konspirasi global, ya ada juga yang bilang kalau orang rajin berwudhu, rajin solat, tidak akan kena. Ini hanya tentara Allah yang dikirim untuk membunuh orang-orang kafir," kata Mahfud dalam acara 'Silaturahmi Virtual Menko Polhukam Dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes dan Pimpinan Agama se-Jawa Barat', Minggu (25/7/2021).
Ia menyebut, pandemi ini menyerang tanpa pandang bulu dan tak mengenal status seseorang. Oleh sebab itu, diharapkan masyarakat turut membantu pemerintah dengan cara mematuhi setiap protokol kesehatan.
Baca Juga: Mahfud MD Akui Pemerintah Kewalahan Karena Covid Varian Delta
"Sekarang yang meninggal semua itu, ya, kalau dibilang kalau orang Islam, orang tidak Islam yang akan musnah, itu di China adalah orang yang pada umumnya tidak Islam. Yang Islamnya di Uighur juga banyak yang kena," ujarnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini memastikan bahwa Covid-19 ini adalah nyata, bukan sebuah konspirasi global. Bahkan dirinya masih teringat dengan almarhum Kiai Ali Jaber yang sangat menjaga wudhu, tapi akhirnya wafat karena virus corona.
"Tarolah kalau saya ambil contoh almarhum Kiai Ali Jaber misalnya, itu sangat dekat dengan saya. Itu siapa yang meragukan beliau wudhu terus menjaga wudhunya, puasa rajin, solatnya rajin, dakwah siang malam, dan beliau percaya pun covid itu ada," kata dia.
Baca Juga: Mahfud MD Menilai ada kelompok Tidak Murni, Terkait Seruan Demo ‘Jokowi End Game’
Ia menambahkan, terdapat kasus penyebaran Covid-19 yang terjadi di Arab Saudi dan Iran, karena mereka menggunakan sajadah yang sama saat salat berjamaah.
"Karena mereka memakai karpet yang sama, sajadah yang sama, bergantian, lalu virus itu menular ke karpet lalu orang sujud di situ pulangnya langsung sakit, meninggal," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.