SYDNEY, KOMPAS.TV - Ribuan orang berkumpul di dua kota besar Australia, Sydney dan Melbourne, untuk demonstrasi anti-lockdown, Sabtu (24/7/2021).
Mereka menolak perintah pemerintah untuk menjalani lockdown, karena kembali meningkatnya kasus positif Covid-19 di negara itu
Pada demonstrasi yang terjadi di Sydney akhirnya berujung pada kerusuhan.
Para demonstran yang tak menggunakan masker melempari polisi dengan pot tanaman dan botol.
Baca Juga: Kerap Mengejek Vaksin Covid-19, Pria Ini Akhirnya Meninggal karena Virus Corona
Sejumlah orang yang terlibat kerusuhan akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian.
Kepolisian Sydney mengungkapkan mereka telah meluncurkan operasi dengan visibilitas tinggi untuk menghadapi demonstran.
“Sejauh ini selama operasi, sejumlah orang telah ditahan,” bunyi pernyataan kepolisian dikutip dari France 24.
Penyelenggara demonstrasi menyebut aksi protes itu sebagai unjuk rasa kebebasan dan mempulikasikannya di halaman media sosial, yang sering digunakan untuk menyebarkan disinformasi vaksin dan teori konspirasi.
Para peserta membawa tanda dan spanduk bertuliskan “Bangun Australia” dan “Kuras Rawa-Rawa”, pesan yang juga sering digemborkan aktivis anti-lockdown di luar negeri.
Padahal di News South Wales, di mana Sydney merupakan Ibu Kotanya, dilaporkan telah terjadi 163 kasus baru Covid-19 pada Sabtu.
Secara keseluruhan, negara bagian tersebut nyaris memiliki 2.000 kasus positif Covid-19 pada gelombang kedua di Australia.
Baca Juga: Alami Batuk dan Pilek, Seekor Macan Tutul Salju yang Belum Divaksin Positif Covid-19
Sementara itu di Melbourne, media lokal mengungkapkan para demonstran memadati jalan-jalan setelah berkumpul di luar gedung parlemen negara bagian pada sore hari.
Setelah sebagian masyarakat Australua berhasil lolos pada awal pandemic, saat ini sekitar setengah dari 25 juta warga Australia harus menjalani lockdown di beberapa kota.
Kemarahan pun tumbuh atas pemberlakuan peraturan pembatasan tersebut, serta kegagalan pemerintah dalam menyediakan pasokan vaksin yang memadai.
Saat ini di Australia, baru 11 persen dari populasi yang sudah menjalani vaksin sepenuhnya.
Sumber : France 24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.