POSO, KOMPAS.TV - Hasil uji coba Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Sulteng menemukan, bom lontong milik terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berdaya ledak tinggi.
Bom lontong ini adalah hasil sitaan dari terduga teroris berinisial B alias AA dalam operasi pada Sabtu (17/7/2021).
Aparat Satuan Tugas Madago Raya menembak mati B dalam operasi itu.
Satbrimob Polda Sulteng pun menguji bahan peledak milik B di Markas Komando (Mako) Detasemen B Pelopor Satbrimob Polda Sulteng di Landangan, Poso, Sabtu (24/7/2021).
Baca Juga: Ini Identitas Teroris MIT Poso yang Tewas Ditembak Satgas Madago Raya di Pegunungan Desa Tolai Induk
Wakasatgas Humas operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono menjelaskan unsur bahan peledak pembentuk bom lontong itu.
“Unsur bahan peledak dan material didalam bom lontong diduga milik B alias AA alias A berupa detonator, serbuk warna coklat yang diduga bahan peledak, 29 biji paku panjang 4 cm kondisi berkarat, 60 butir gotri serta lak ban,” beber Bronto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV.
Kemudian, Gegana bersama Puslabfor menguji daya ledak serbuk berwarna coklat ini yang diduga sebagai bahan peledak itu.
“Hasilnya serbuk yg ditemukan dalam bom lontong milik terduga teroris yang dilumpuhkan hari Sabtu tanggal 17 Juli 2021 adalah bahan peledak dengan jenis high eksplosif atau berdaya ledak tinggi,” ungkap Bronto.
Karena daya ledak tinggi, serbuk coklat itu dapat melontarkan paku dan membahayakan orang lain dalam radius puluhan meter.
“Dimana dalam radius 30 meter apabila paku atau gotri tersebut mengenai orang bisa mematikan dan radius 50 meter dapat melukai orang,” imbuh Bronto.
Baca Juga: Seminggu 3 Teroris MIT Poso Tewas, Sisanya 6 DPO Sedang Dikejar Satgas Madago Raya
Menurut Bronto, Satgas Madago Raya melakukan uji coba bahan peledak ini untuk melengkapi langkah-langka penyelidikan atau penyidikan untuk penegakan pidana terorisme.
Saat ini, Satgas Madago Raya terus mengejar anggota kelompok teroris MIT dalam daftar pencarian orang (DPO).
Seperti diberitakan Kompas TV sebelumnya, pada 17 Juli, Satgas Madago Raya menyebut buron teroris MIT Poso tersisa enam orang.
TNI-Polri sudah memetakan daerah persembunyian para buron MIT itu.
Para buron itu berada di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
“Kami minta keenam DPO ini menyerahkan diri agar diproses secara hukum,” ujar Bronto saat jumpa pers di RS Bhayangkara Palu, Sabtu (17/7/2021).
Baca Juga: Balon Udara Raksasa Jatuh di Magetan Jatim, Hampir Bakar Puskesmas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.