JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) memberikan subsidi untuk distribusi cabai rawit.
Subsidi bertujuan menjaga stabilitas pasokan pangan sehingga masyarakat dapat mengakses pangan secara merata.
"Akhir pekan lalu kami bantu biaya distribusi cabai rawit dari Enrekang ke Samarinda," kata Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Kementan Risfaheri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/7/2021)
Adapun, bantuan subsidi distribusi pangan dilakukan dari daerah surplus atau yang sedang panen ke daerah defisit atau daerah yang mengalami kelangkaan pasokan pangan.
Sebelumnya, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan juga telah membantu biaya distribusi telur, daging ayam, bawang merah, dan telur ayam dari wilayah Jawa timur ke Maluku, Kalimantan Utara, dan dari Sulawesi Selatan ke Kalimantan Timur.
Sebanyak 41,5 ton cabai rawit didistribusikan dari daerah sentra yang saat ini panen di Enrekang (Sulawesi Selatan) ke Samarinda (Kalimantan Timur).
"Cabai rawit ini kita distribusikan pengusaha lokal di Kota Samarinda dengan harga cabai rawit di pasar Rp52.000-Rp55.000 per kg," kata Kepala Dinas Pangan Provinsi Kalimantan Timur Siti Farisyah Yani.
Baca Juga: Akibat Cuaca Buruk Harga Cabai Kembali Alami Peningkatan
Tamin, salah seorang pedagang cabai di Samarinda mengungkapkan program ini sangat membantu pedagang cabai.
"Dengan bantuan ongkos distribusi ini kami bisa menekan harga jual, dan masyarakat bisa berbelanja lebih banyak," ujarnya.
Cabai rawit yang dibeli dari gabungan kelompok tani dengan harga Rp47.000 per kg bisa dijual di Samarinda dengan harga di kisaran Rp52.000-Rp55.000 per kg. Harga tersebut di bawah harga pasar sebesar Rp68.000 per kg.
Dengan demikian, Risfaheri menyampaikan, pihaknya terus melakukan pemantauan stok pangan di berbagai daerah melalui Sistem Monitoring Stok Pangan (Simonstok) sebagai instrumen strategis yang ada di BKP Kementan.
Kepala BKP Agung Hendriadi menyebutkan sebelumnya bahwa Simonstok ini mampu memetakan kondisi stok pangan dan kebutuhan bahan pangan pokok di daerah.
Berdasarkan pemetaan tersebut dilakukan intervensi dari daerah surplus ke daerah defisit guna menjamin pasokan dan distribusi pangan yang merata dan terjangkau di seluruh daerah.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Tradisional Turun Drastis
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.