YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Peningkatan angka kematian akibat Covid-19 diikuti dengan kebutuhan peti jenazah.
Departemen Teknologi Hasil Hutan (DTHH) Fakultas Kehutanan UGM pun tergerak dengan memproduksi peti jenazah untuk meringankan beban kebutuhan.
Niat memproduksi peti jenazah itu muncul setelah Kepala DTHH Sigit Sunarta mendapatkan informasi dari Satgas Covid-19 UGM perihal adanya kekurangan suplai peti jenazah di RSUP Dr. Sardjito dan RSA UGM.
"Kami jadi terpanggil untuk membantu kekurangan suplai," ujar Sigit Sunarta, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga: Harapan Perajin Peti Jenazah di Masa Pandemi Covid-19
Produksi peti jenazah ini bekerja sama dengan Karbolo Community-relawan bencana Gamping Sleman, donatur serta para mahasiswa.
Ada dua tempat produksi yang digunakan yakni Gamping dan workshop pengelolaan kayu DTHH Klebengan.
Saat ini, DTHH bersama dengan timnya sudah menyalurkan 10 peti jenazah ke RSA UGM dan 10 peti jenazah lainnya sedang dalam proses pengiriman.
Rencananya, 10 peti
jenazah akan kembali disalurkan pada pekan depan.
Sebagaimana diketahui, angka kematian akibat Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memang meningkat.
Kasus harian kematian akibat Covid-19 pada 21 Juli 2021 sebanyak 87 orang dan per 22 Juli 2021
sebanyak 88 orang sehingga total kematian akibat Covid-19 di DIY mencapai 2.683 kasus.
Baca Juga: Polisi Produksi Peti Jenazah Pasien Covid-19, Pembeli Cukup Ganti Uang Bahan Baku
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.