MUZDALIFAH, KOMPAS.TV - Setelah menghabiskan sekitar 12 jam di dataran Arafat pada hari Senin (19/7/2021) untuk bagian terpenting dari haji, 60.000 orang mulai tiba ke Muzdalifah untuk persiapan tahap akhir haji tahun ini.
Beberapa menit setelah matahari terbenam pada hari kesembilan Dzulhijjah, jamaah haji mulai bergerak ke dataran Muzdalifah yang terbuka namun berbatu, tempat mereka shalat Maghrib dan Isya.
Kafilah bus yang masing-masing mengangkut 20 jemaah haji tiba di Muzdalifah secara bergelombang, dimana setiap bus tersedia pemandu yang bertugas membantu jamaah haji dengan semua informasi yang mereka butuhkan dan memastikan jamaah terus mematuhi protokol kesehatan.
Bus-bus itu dikawal patroli keamanan, dan ada jeda waktu antar bus untuk kelancaran arus lalu lintas.
Di Muzdalifah, jamaah mengumpulkan kerikil untuk melakukan jumrah aqaba di Mina.
Hari pertama di Mina, 10 Dzulhijjah, menandai hari pertama Idul Adha.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah mengatakan kepada saluran TV Al-Ekhbariya, tidak ada kasus virus corona yang terdeteksi di antara jamaah selama musim haji kali ini.
Baca Juga: 20 Orang Tertangkap Langgar Aturan Haji 2021, Dijatuhi Denda Rp38,6 Juta
“Ada beberapa kasus kelelahan ringan karena aktivitas fisik, tetapi jamaah dengan kasus sederhana seperti itu meninggalkan rumah sakit tak lama setelah mereka menerima perawatan yang diperlukan,” katanya.
Dr Abdul-Fattah Mashat, wakil menteri haji dan umrah, mengatakan semua jamaah haji diangkut dari Mina ke Arafat dalam tiga jam. Lebih dari 1.700 bus membawa jemaah haji dari Arafat ke Muzdalifah, tambahnya.
“Segera setelah matahari terbenam, jamaah mulai naik bus yang disiapkan sekitar tiga jam sebelumnya.”
Jemaah haji bergerak dari Muzdalifah kembali ke Mina, mulai dari tengah malam pada hari Senin waktu Makkah.
“Bus-bus ini akan membawa jamaah ke tenda mereka di Mina, dari mana mereka bisa pindah ke daerah Jamarat.
Tanggal 10 Dzulhijjah setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah jumrah aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan.
Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut (tahallul) jamaah bisa tawaf haji (menyelesaikan haji) atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (ula dan wustha)
Mashat memuji jamaah haji karena mematuhi peraturan dan mengikuti instruksi tentang pemakaian masker dan jarak sosial.
Sumber : Kompas TV/Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.