LONDON, KOMPAS.TV - Petugas sosial dan tenaga kesehatan Inggris tampaknya akan terus bertugas bahkan jika mereka terpapar dari pasien Covid-19. Hal itu dikatakan pemerintah Inggris pada Senin (19/07/2021).
Pemerintah Inggris sendiri saat ini tengah berupaya meringankan tekanan terhadap layanan kesehatan akibat lonjakan infeksi baru Covid-19.
Kasus Covid-19 melonjak di Inggris menyebabkan ratusan ribu pekerja mendapat pemberitahuan bahwa mereka perlu menghabiskan 10 hari di rumah. Sebab, mereka terindentifikasi sebagai kontak erat pasien Covid-19.
Kondisi itu menyebabkan krisis staf di sekolah, perusahaan, dan sistem layanan kesehatan.
Untuk meringankan beban sistem layanan kesehatan, di mana lonjakan kasus juga menambah beban kerja, pemerintah mengumumkan pengecualian bagi staf yang telah divaksin lengkap namun harus memenuhi syarat khusus.
Aturan baru itu akan berlaku bagi staf yang ketidakhadirannya akan menimbulkan risiko bahaya yang signifikan. Mereka harus terbukti negatif Covid-19 dan melakukan tes harian selama masa isolasi.
Baca Juga: Inggris Hari Sabtu Catat 54 Ribu Kasus Baru Covid-19 Dengan Hanya 41 Kematian Dalam 24 Jam Terakhir
"Saat kita belajar untuk hidup (berdampingan) dengan virus ini, penting bagi kami untuk memastikan bahwa staf garda terdepan dapat terus memberikan perawatan dan dukungan yang terbaik bagi masyarakat," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid, yang sedang menjalani isolasi mandiri usai terpapar Covid-19 pada Sabtu (16/07/2021).
Inggris berencana menghapus hampir semua pembatasan Covid-19 pada Senin ini untuk membantu memulai kembali roda perekonomian.
Akan tetapi pemerintah Inggris memperingatkan selagi vaksin mengurangi tingkat kematian dan rawat inap, infeksi baru dapat meningkat ke rekor 100.000 kasus per hari.
Pemerintahan otonomi di Skotlandia, Wales, dan Irlandia utara membuat kebijakan mereka sendiri.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.