Indahnya Toleransi, Gereja Protestan Maluku Sumbang Sapi Kurban ke Masjid Raya Al Fatah Ambon

AMBON, KOMPAS.TV - Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) menyumbang seekor sapi untuk kurban Iduladha pada Masjid Raya Al Fatah Ambon, Jumat (16/7/2021).

Ketua Sinode GPM, Pdt Elyvas Maspaitella mengatakan, pihaknya ikut menyumbang sebagai bentuk penghormatan sebagai sesama umat beragama.

"Sumbangan ini merupakan gambaran bahwa semua umat beragama saling menjaga serta menghormati satu dengan lainnya, dan terlebih lagi mewujudkan kita punya panggilan bersama sebagai agama yang membawa damai," kata Maspaitella di Ambon, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Catat! Berikut 8 Ciri Hewan Sehat dan Siap untuk Dikurbankan Saat Iduladha

Maspaitella berdoa agar Iduladha tahun ini dapat mempererat silaturahmi antar umat beragama dan menguatkan perang melawan Covid-19.

"Semoga persembahan tulus ini bisa diterima semua saudara muslim di Maluku melalui Imam Masjid Raya Al Fatah Ambon," ujar Maspaitella.

Sapi kurban itu diterima langsung oleh Imam Masjid Raya Al Fatah Ambon, Haji R Hasanussi.

Dalam kesempatan itu, Hassanusi mengucapkan terima kasih pada Sinode GPM yang sudah rutin ikut menyumbang hewan kurban pada tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi itulah gambaran dari kehidupan kita sebagai umat yang bersaudara dan saling menolong," kata Hasanussi.

Ia pun berdoa agar antar umat beragama bisa selalu menyayangi dan saling membantu, seperti dalam pelaksanaan hari raya kurban.

Baca Juga: Pemerintah Imbau Kegiatan Hari Raya di Rumah, Begini Tata Cara dan Niat Salat Iduladha Sendiri

Atas nama jemaah Masjid Raya Al Fatah Ambon dan umat Islam, Hassanussi menyampaikan rasa terima kasih pada GPM.

"Ini merupakan suatu perbuatan yang nyata dari Sinode GPM sehingga saya berterima kasih kepada Ketua Sinode serta seluruh jemaat,” imbuhnya.

Hassanussi berharap, kebaikan ini dapat makin mendekatkan warga Indonesia yang berbeda agama.

“Semoga pemberian ini menjadi lebih mendekatkan kita dalam persaudaraan sehari-hari, terlebih lagi untuk hidup bersaudara dan saling menyayangi antarsesama manusia," ujar Hasanussi.

"Walau pun tulang tetapi itu akan berharga, kemudian bulu dari hewan kurban juga demikian. Sebab dalam Islam, bulu hewan kurban itu akan menjadi pahala dan tidak ada orang yang bisa menghitungnya," lanjut Hasanussi.

Baca Juga: Jelang Iduladha, Daging Unta Diburu untuk Disembelih, Pasar Unta di Mesir Semarak